JAKARTA, CEKLISSATU - Staf Khusus Menteri Koperasi Usaha Kecil Menengah (UKM) Tubagus Fiki Chikara Satari berikan motivasi dan inspirasi kepada para pengusaha Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kabupaten Bogor dalam kegiatan Inkubasi Bisnis Kreatif Tahap 1 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor bersama Komite Ekraf Kabupaten Bogor (Kabekraf) di Hotel Gumilang pada hari Rabu (29/5/2024).

Stafsus MenKopUKM Fiki Satari menceritakan bahwa dulu memulai bisnis sejak masih di bangku sekolah karena termotivasi melihat teman-teman seumuran memiliki sepeda motor dan mobil yang bagus. Sebagai Ketua Indonesia Creative Cities Network (ICCN), Fiki Satari juga menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya raya serta kreatif, dan dirinya meyakini bahwa masa depan ekonomi Indonesia ada di ranah kreatif

Fiki menyampaikan bahwa ketika ingin mengembangkan bisnis, paling tidak harus mengidentifikasi 3 hal, pertama kebutuhan pasar, kedua ketersediaan bahan baku dan ketiga mitra agregator. 

Baca Juga : Berkinerja Terbaik, Pemkab Bogor Raih Penghargaan Penyelenggaraan Kearsipan Dengan Nilai Memuaskan Dari ANRI

"Riset pasar adalah hal yang perlu dilakukan. Tetapi ketersediaan bahan baku ketika mau jadi mass product juga harus dipikirkan agar costnya tidak terlalu tinggi dan ada bahan bakunya. Untuk agregator, perlu dipetakan, bila tidak ada, kita bisa jadi agregatornya," ungkapnya.

Fiki menambahkan bahwa untuk mengembangkan usaha End Product harus berbentuk Artisan yang harganya premium, brandnya kuat, memiliki added value di bidang pemberdayaan, lingkungan sosial dan lainnya, kuat akan value creation dan mempromosikan melalui story telling karena kalau tidak akan kalah dengan produk impor yang diproduksi dengan skala industri. 

"Saya berharap pengusaha ekraf di Kabupaten Bogor bisa selalu berinovasi dan jeli dalam melihat peluang, mengidentifikasi masalah, mencari solusi kreatif dan beradaptasi dengan teknologi. Pengusaha Ekraf juga harus memahami tren untuk marketing yang biasanya kuncinya ada tiga, kunci visual, kunci warna dan kunci kata," tambahnya.

Saat pembukaan kegiatan Inkubasi Bisnis Kreatif Tahap 1, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor Yudi Santosa menjelaskan bahwa kegiatan Inkubasi Bisnis ini bertujuan untuk mengembangkan usaha-usaha Ekraf yang ada di Kabupaten Bogor agar bisa ekspor dan mendapatkan investasi.

"Ada sekitar 30 pengusaha ekraf yang kami inkubasi. Kegiatan ini ada tiga tahap dengan mengundang 11 materi. Kami berharap ada usaha Ekraf yang bisa naik kelas, bisa berkembang bahkan bisa ekspor dan mendapatkan investasi," katanya saat membuka acara didampingi Kabid SDM Ekraf Pariwisata Disbudpar Kabupaten Bogor Titi Sugiarti pada tanggal 28 Mei 2024.

PJ Direktur Kabekraf Robby Firliandoko menyampaikan bahwa dalam inkubasi ini para pengusaha Ekraf Kabupaten Bogor akan mendapatkan materi dari hulu sampai ke hilir, dari bagaimana membangun mental bisnis hingga bagaimana bisa membuat deck presentasi dan presentasi ke calon investor. 

"30 peserta ini adalah para pengusaha ekraf yang sudah lolos kurasi 1 dan 2. Dari 170 brand, kami pilih 30 terbaik agar bisa berkembang dan mengembangkan yang lain," jelasnya. 

Salah satu peserta Inkubasi Bisnis Disbudpar Betri yang memiliki produk Sustainable Product dengan Brand Daridiri berharap Kemenkop bisa bantu produknya yang lebih dikenal dan disukai oleh pasar luar negeri.