BOGOR, CEKLISSATU- Bertepatan dengan bulan Ramadan, Kebun Raya Bogor menghadirkan wahana edukasi baru Taman Tumbuhan Qur’an. Hadirnya wahana baru ini bertujuan untuk memperkenalkan sekaligus mengedukasi pengunjung mengenai tumbuhan-tumbuhan yang disebut di dalam Al-Quran.

Direktur Kebun Raya, Marga Anggrianto MBA, mengatakan “Kami di Kebun Raya selalu berinovasi menghadirkan fasilitas atau layanan baru khususnya terkait dengan fungsi utama Kebun Raya sebagai pusat konservasi tumbuhan dan eduwisata keanekaragaman hayati, pada kali ini Kebun Raya Bogor sedang bersiap untuk menghadirkan taman tematik baru, yaitu Taman Tumbuhan Qur’an yang berlokasi di area sekitar Masjid Kebun Raya Bogor

Project Manager Taman Tumbuhan Qur'an, Saniyatun Mar'atus Solihah, atau akrab dipanggil Sani, menjelaskan konsep dasar perancangan Taman di area Masjid Kifayatul Abidin di Kebun Raya Bogor terinspirasi dari buku Plants of the Qur’ān (Shahina A. Ghazanfar, ilustrasi botani oleh Sue Wickison, Kew Publishing tahun 2023) yang menyebutkan beberapa jenis tumbuhan dalam Al-Qur’an yang menandakan pentingnya dan relevansinya karena tumbuhan tersebut diketahui kegunaannya. Ia menyebutkan beberapa contoh tumbuhan yanga ada di dalam Al-Qur’an, seperti kurma, bawang merah, bawang putih, zaitun, anggur, ara/tin, delima, sawi, dan lainnya. 

Baca Juga : Kuliah Subuh, Dedie Rachim Ajak Warga Doa Bersama Untuk Kota Bogor

“Konsep atau inisiasi mengenai taman ini sudah ada sejak akhir Januari 2024. Namun pekerjaan persiapan dan pembangunan dilakukan sejak tanggal 14 Maret 2024,” jelasnya yang juga menjabat sebagai SPV Pengembangan Konservasi dan Edukasi Kebun Raya.

Sani mengungkapkan hadirnya Taman Tumbuhan Qur’an ini bertujuan untuk mengedukasi pengunjung Kebun Raya Bogor dan memberikan pengetahuan baru mengenai jenis-jenis tumbuhan yang ada di dalam Al-Qur’an bagaimana pentingnya dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. 

“Ada lima jenis tumbuhan utama yang paling banyak disebut dalam Qur’an yang kami tanam di area utama, kelima jenis ini menandakan lima waktu sholat dan jumlah 17 pohon yang menandakan jumlah raka’at,” ujarnya.

Kelima tumbuhan tersebut yang pertama ada Ficus carica L. atau lebih dikenal dengan sebutan buah tin (ara atau fig). Selanjutnya ada Punica granatum L. atau lebih akrab disebut delima (pomegranate), Tumbuhan lainnya adalah Vitis vinifera L. atau dikenal dengan anggur (grape). Ketiga tumbuhan ini, ditanam sebanyak 4 pohon yang menandakan waktu sholat dzuhur, ashar dan isya.

Tumbuhan lainnya adalah Phoenix dactylifera L. atau lebih dikenal kurma (date palm). Tumbuhan ini ditanam sebanyak 2 pohon yang menandakan waktu sholat shubuh. Terakhir adalah tumbuhan Olea europaea L. atau lebih dikenal sebagai olive/zaitun. Tumbuhan ini ditanam sebanyak 3 pohon yang menandakan waktu shalat magrib. Pemilihan jenis tumbuhan adalah jenis-jenis yang adaptif di Indonesia.

Disamping itu, hadirnya taman ini juga merupakan upaya untuk memaksimalkan area halaman masjid serta program edukasi Tour de Taman Tumbuhan Qur’an. Masjid tersebut dibangun dengan arsitektur khas Nusantara Indonesia ini berbentuk atap limas bersusun tiga yang menunjukkan filosofi kebutuhan hidup yaitu iman, Islam, dan ihsan. 

Taman Tumbuhan Qur’an ini dibangun pada lahan seluas 754,3 m2. Pola desain yang diaplikasikan pada tapak ini diadaptasi dari logo segilima yang menandakan bahwa masjid ini dibangun oleh (Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila/YAMP), sebagai bentuk penghargaan terhadap pembangunan masjid ini serta mengangkat prinsip sholat 5 waktu. Pola desain akan diterapkan dalam pola sirkulasi taman.

Konsep fungsional tapak ini adalah memfasilitasi user untuk bersantai dan sekaligus menunjang aktivitas edukasi tumbuhan yang ada di dalam Al-Qur’an. “Konsep desain islamic center untuk mengedukasi dan pembinaan masyarakat mengenai ilmu agama Islam yang fungsinya memfasilitasi kebutuhan masyarakat muslim, beribadah, belajar, dan bermusyawarah,” jelasnya.

Tapak ini menerapkan pola berupa geometrik dan simetris yang berfokus kepada penekanan pada vegetasi dan elemen taman. Pola ini menggabungkan antara aktivitas user disekitar masjid dengan kegiatan edukasi. 

Kemudian, Marga menambahkan “Dengan kehadiran Taman Alquran sebagai taman tematik baru di Kebun Raya Bogor ini, kami harap selain dapat meningkatkan keindahan & kenyamanan pengunjung, namun juga mengukuhkan posisi Kebun Raya sebagai pusat konservasi dan eduwisata yang bermanfaat bagi masyarakat, sehingga masyarakat tidak hanya berwisata di Kebun Raya, melainkan juga memberi pengetahuan baru  untuk pengunjung terkait keanekaragaman hayati“ tutupnya.