JAKARTA, CEKLISSATUIndonesia bersama Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) serta Liga Arab meminta Dewan Keamanan (DK) PBB mengeluarkan resolusi tegas terhadap konflik Palestina-Israel. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi.

"Yang kita sampaikan tentu harapan kita kepada UNSC (United Nations Security Council/DK PBB), sudah ada resolusi-resolusi tetapi resolusinya itu belum komprehensif," ungkap Retno Marsudi.

"Dan kita menyampaikan harapan kita kepada negara-negara P5 (anggota tetap DK PBB) untuk melakukan hal yang lebih karena situasi semakin memburuk," terang Retno Marsudi.

Baca Juga : Rumah Sakit Indonesia di Gaza Diserang Israel, Retno Marsudi: Itu Pelanggaran Hukum Humaniter Internasional

Menlu Retno Marsudi menyampaikan hal itu di sela-sela pertemuan antara Menteri Luar Negeri China Wang Yi dengan utusan OKI dan Liga Arab.

China adalah anggota Dewan Keamanan PBB dan pada November 2023 mendapat presidensi bergilir di badan PBB tersebut.

Menlu Retno Marsudi hadir sebagai salah satu utusan dari negara-negara anggota OKI dan Liga Arab bersama Menlu Palestina Riyad Al-Maliki, Menlu Mesir Sameh Shoukry;

Baca Juga : OKI Tunjuk Menlu Retno Marsudi Jadi Juru Damai untuk Palestina, Presiden Jokowi Berikan Dukungan Penuh

Kemudian Menlu Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, Menlu China Wang Yi, Wakil Perdana Menteri yang juga Menlu Yordania Ayman Safadi dan Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha yang datang ke Beijing.

"Pertemuan ini adalah bagian dari implementasi resolusi yang keluar dari KTT OKI dan Liga Arab yang memberikan mandat kepada beberapa menteri luar negeri untuk menindaklanjuti atau mengupayakan mengatasi situasi di Gaza," tegas Retno Marsudi.

Setelah dari China, rencananya utusan OKI dan Liga Arab juga akan mendatangi negara-negara lainnya.

"Sasaran pertama adalah P5 (anggota tetap DK PBB), pertama ke China, kemudian kita ke Moskow, Inggris dan juga ke Prancis, tetapi dinamika jadwalnya masih terus diatur," tuturnya.

Pada pertemuan tersebut, Menlu Retno Marsudi mengatakan, kondisi di Gaza semakin memburuk.

"Tadi saya sampaikan juga bahwa hari ini saya mendapat informasi bahwa Rumah Sakit Indonesia sedang mengalami bombardment (pemboman) yang buruk," ucap Retno Marsudi. 

"Oleh karena itu, kalau ini terus berlangsung maka dampaknya, akan unbearable (tak tertahankan)," tambahnya.

Retno Marsudi menyatakan, China mendukung resolusi negara-negara OKI dan Liga Arab.

"Dan saya minta karena dia (China) mendukung, maka implementasinya pun kita minta dukungan dia," tandas Retno Marsudi.

Berdasarkan resolusi dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) luar biasa OKI di Riyadh, Arab Saudi pada 11 November 2023 yang memberi mandat kepada Arab Saudi, Yordania, Indonesia, Mesir, Qatar, Turki dan Nigeria untuk membantu memulai proses politik guna mewujudkan perdamaian antara Israel dan Palestina.

Resolusi tersebut berisi 31 pesan OKI yang bernada kuat dan keras untuk penghentian konflik Israel-Palestina di Gaza.

Selain mengecam kekejian Israel di Gaza, para pemimpin OKI termasuk Presiden RI Joko Widodo, juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak menghasilkan resolusi sehingga kekejaman dapat segera diakhiri, bantuan kemanusiaan dapat terus masuk, dan pentingnya mematuhi hukum internasional.

OKI turut mengecam pemindahan paksa 1,5 juta warga Palestina dari utara ke selatan Gaza, yang menurut Konvensi Jenewa ke-4 merupakan kejahatan perang.

Tidak hanya itu, OKI pun mendesak DK PBB untuk mengeluarkan resolusi guna mengecam perusakan rumah sakit di Gaza oleh Israel.

Terpisah, Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS) menyatakan, sampai hari ke-44 perang, yakni Minggu 19 November 2023, jumlah total korban jiwa Palestina mencapai 13.216 orang.

PCBS mencatat 13.000 korban jiwa Palestina berada di Jalur Gaza, dan 216 korban jiwa di Tepi Barat.

Menurut keterangan yang dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), sampai 19 November 2023 jumlah korban jiwa Israel mencapai 1.269 orang.