SINGAPURA, CEKLISSATUUsai lepas landas, pesawat jet tempur F-16 Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) jatuh di Pangkalan Udara Tengah, Rabu (8/5/2024) sore.

Dilaporkan pesawat mengalami masalah Ketika lepas landas pada pukul 12.35. Menurut Kementerian Pertahanan (Mindef) dikabarkan bahwa pilot berhasil melontarkan diri dari pesawat.

"Pilot dalam keadaan sadar dan bisa berjalan. Dia mendapat perawatan medis. Tidak ada personel lain yang terluka," ungkap kementerian. 

Sementara itu, Menteri Pertahanan Ng Eng Hen menyebutkan, dalam pembaruannya pilot tidak menderita luka parah. 

Baca Juga : Terkendala Cuaca, Operasi Pencarian Pesawat Smart Air Aviation PK SNE Dihentikan Sementara

"Dia sudah bisa berjalan, sadar, dan bisa berbicara. Namun sebagai tindakan pencegahan, (dia) akan tinggal di rumah sakit untuk observasi," ucap Dr Ng dalam postingan Facebooknya. 

"Kewaspadaan dan kepatuhannya terhadap prosedur keselamatan untuk melontarkan diri menyelamatkan nyawanya," tambahnya.

Mindef mengatakan penyelidikan sedang berlangsung dan menambahkan bahwa mereka akan memberikan informasi terbaru segera setelah tersedia. Singapura telah mengoperasikan F-16 selama hampir 30 tahun.

Terakhir kali salah satu jet tempurnya jatuh adalah 20 tahun lalu pada Mei 2004, ketika sebuah F-16C RSAF jatuh saat misi pelatihan malam di negara bagian Arizona, AS.

Kecelakaan itu menewaskan pilot Singapura berusia 25 tahun yang awalnya dilaporkan hilang.

Baca Juga : Pesawat Smart Aviation PK SNE Hilang Kontak di Binuang Kalimantan Utara

Dewan penyelidikan menyimpulkan bahwa insiden tersebut disebabkan oleh faktor manusia, dan mengatakan bahwa pilot mungkin mengalami kehilangan kesadaran atau disorientasi spasial akibat gravitasi.

Ini mengakibatkan ketidakmampuannya untuk memulihkan pesawat dari posisi terbalik. Dr Ng mengatakan meskipun RSAF memiliki catatan keamanan yang kredibel, dia "jelas kecewa" atas insiden hari Rabu itu.

“Tujuan RSAF tetap harus nihil kecelakaan,” katanya. 

Investigasi penuh sedang dilakukan untuk memastikan semua faktor diidentifikasi dan diperbaiki secara tegas.

Armada F-16 Singapura baru-baru ini ditingkatkan untuk meningkatkan kemampuannya dan menjaga kesiapan operasionalnya hingga pertengahan tahun 2030-an

Peningkatan ini mencakup Active Electronically Scaned Array Radar yang memungkinkan F-16 melacak dan menyerang beberapa target dari jarak jauh

Serta kemampuan serangan darat segala cuaca yang memungkinkannya menyerang target dengan amunisi presisi yang lebih mumpuni.