VIETNAM, CEKLISSATUPengusaha properti perempuan asal Vietnam, Truong My Lan terseret skandal penipuan terbesar dalam sejarah negaranya. Ia dinyatakan berperan dalam kasus penipuan keuangan senilai USD 12,5 miliar atau Rp200 Triliun.

Dikutip dari BBC, pada Jumat (12/4), ini adalah putusan yang jarang terjadi di negara tersebut. 

Menariknya, Truong My Lan juga menjadi salah satu dari sedikit perempuan di Vietnam yang dijatuhi hukuman mati karena kejahatan kerah putih.

Otoritas komunis yang biasanya tertutup tidak seperti biasanya, berterus terang mengenai kasus ini, dan menjelaskannya secara detail kepada media. 

Mereka mengatakan, 2.700 orang dipanggil untuk memberikan kesaksian, sementara 10 jaksa penuntut negara dan sekitar 200 pengacara dilibatkan.

Baca Juga : Pengadilan Internasional Perintahkan Israel Izinkan Membuka Akses Bantuan Pangan ke Gaza

Barang buktinya ada di 104 kotak dengan berat total enam ton. Delapan puluh lima orang lainnya diadili bersama Truong My Lan, yang menolak tuduhan tersebut dan dapat mengajukan banding.

Semua terdakwa dinyatakan bersalah. Empat menerima hukuman penjara seumur hidup. Sisanya dijatuhi hukuman penjara mulai dari 20 tahun hingga tiga tahun ditangguhkan. 

Suami dan keponakan Truong My Lan masing-masing menerima hukuman penjara sembilan dan 17 tahun.

"Saya rasa, belum pernah ada persidangan seperti ini di era komunis. Tentu saja tidak ada yang terjadi pada skala ini," kata David Brown, pensiunan pejabat Departemen Luar Negeri AS yang memiliki pengalaman panjang di Vietnam.

Persidangan ini merupakan babak paling dramatis sejauh ini dalam kampanye antikorupsi "Blazing Furnaces" yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Partai Komunis, Nguyen Phu Trong.

Sementara itu, Aljazeera menyebut, Truong My Lan yang merupakan kepala pengembang properti Van Thinh Phat. 

Truong My Lan dinyatakan bersalah atas penggelapan, penyuapan dan pelanggaran peraturan perbankan dalam sidang terakhir di Kota Ho Chi Minh.

Truong diketahui berusia 67 tahun dan secara ilegal mengendalikan Bank Komersial Saham Gabungan Saigon pada 2012 hingga 2022 untuk menyedot dana melalui ribuan perusahaan hantu dan menyuap pejabat pemerintah.

Nilai dugaan perampasan asetnya setara tiga persen produk domestik bruto (PDB) Vietnam pada 2022. Jaksa mengatakan mereka menyita lebih dari 1.000 properti milik Truong My Lan.

Namun, Truong My Lan membantah tuduhan yang ditujukan kepadanya dan malah menyalahkan bawahannya. Dalam pidato terakhirnya di pengadilan pekan lalu, dia mengaku punya niat untuk bunuh diri.

"Dalam keputusasaan saya, saya memikirkan kematian. Saya sangat marah karena saya cukup bodoh untuk terlibat dalam lingkungan bisnis yang sangat sengit ini, sektor perbankan, yang hanya sedikit saya ketahui," pungkasnya.