JAKARTA,CEKLISSATU - Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, dengan tegas menolak seruan Israel untuk mendirikan kamp pengungsi sementara di Gaza selatan.

''Kami ingin rakyat kami kembali ke rumah mereka, tempat yang mereka tinggalkan untuk terpaksa mengungsi,'' kata Shtayyeh dalam rapat kabinet di Kota Ramallah, Tepi Barat, pada Senin.

Dia mengatakan bahwa otoritas Palestina sedang berusaha memastikan pasokan makanan dan obat-obatan dapat diantarkan ke Jalur Gaza, yang diblokade oleh Israel.

“Kami melakukan segala kemungkinan untuk menyelamatkan rakyat kami di Gaza,” ujar dia.

Shtayyeh juga meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Eropa untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui udara ke wilayah yang terkepung, terutama di bagian utara Gaza.

“Kami meminta PBB dan EU membuka koridor lain untuk pengiriman bantuan ke Gaza dan tidak hanya melalui pintu Rafah yang berbatasan dengan Mesir," kata dia.

Lebih dari 11.100 warga Palestina, termasuk lebih dari 8.000 anak-anak dan perempuan, dilaporkan tewas akibat serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza sejak sebulan yang lalu, menurut kantor media pemerintah di Gaza, Minggu 12 November 2023. Sementara, Jumlah korban jiwa di Israel hampir mencapai 1.200, menurut angka resmi.