BOGOR, CEKLISSATU – Setelah mendapat surat tugas dari DPP Partai Gerindra, popularitas Bakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Bogor, Jenal Mutaqin meningkat dengan signifikan sehingga harus diperhitungkan dalam bursa Pilkada 2024 tahun ini. 

Dari kacamata Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Yusfitriadi menilai bahwa surat tugas yang didapatkan Jenal Mutaqin menjadi salah satu faktor utama yang mendongkrak elektabilitasnya di kalangan masyarakat Kota Bogor.

Apalagi, masih kata Yusfitriadi, dalam survei yang dilakukan Lembaga Survei Vinus (LS Vinus), Jenal Mutaqin berhasil menempati posisi ketiga dalam survei bakal calon Wakil Wali Kota Bogor dengan perolehan 8,50 persen suara. 

"Posisi ini mengungguli beberapa nama lain seperti Atang Trisnanto yang meraih 7,13 persen dan Raendi Rayendra yang menempati posisi kelima dengan 4,75 persen. Survei ini juga memprediksi beberapa pasangan calon yang kemungkinan besar akan bertarung dalam Pilkada Bogor 2024," ucapnya pada Jumat, 2 Agustus 2024.

Baca Juga : Rudy Susmanto Optimis  Bogor Lebih Maju dalam Lima Tahun Kedepan, Ini Salah Satu Faktornya

Munculnya nama Jenal Mutaqin dalam survei ini dinilai banyak pihak sebagai pertanda kuat bahwa ia memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu kandidat utama dalam kontestasi politik mendatang.

Sebelum turunnya surat tugas dari DPP Gerindra, sudah terdapat indikasi yang kuat bahwa Jenal Mutaqin sebagai kader terbaik internal akan menjadi salah satu penerima surat tugas tunggal tersebut. 

Yusfitriadi menyebut bahwa setidaknya ada dua hal yang menjadi indikator utama. Pertama, Jenal Mutaqin termasuk dalam beberapa nama yang dipanggil oleh DPD Gerindra Jawa Barat, menunjukkan bahwa partai memberikan perhatian khusus padanya sebagai kader terbaik internal Gerindra.

"Kita tahu ada tiga nama yang berharap mendapat surat tugas, yaitu Sendi, Sopian, dan Aji Jaya. Namun, saya pikir yang paling jelas saat ini adalah Jenal Mutaqin. Dia adalah kader yang telah berproses panjang di Partai Gerindra. Peluangnya sangat besar sebagai kader terbaik internal untuk maju di Pilwalkot Bogor," imbuhnya.

Yusfitriadi menambahkan bahwa faktor kedua yang memperkuat posisi Jenal Mutaqin adalah statusnya yang saat ini tidak sedang menjabat dalam posisi apapun. Kemudian pengalamannya menjadi anggota DPRD Kota Bogor selama 3 periode.

Hal ini, sambungnya, membuat Jenal Mutaqin menjadi pilihan yang tepat bagi Gerindra untuk merekomendasikan kader internal yang sudah berproses.

Di sisi lain, pertanyaan yang muncul dalam konteks Pilkada Bogor 2024 adalah siapa calon pasangan yang paling cocok mendampingi Jenal Mutaqin. 

Yusfitriadi menekankan bahwa di beberapa daerah, koalisi Indonesia Maju yang terbentuk di tingkat nasional juga ingin direplikasi di Pilkada tingkat daerah, termasuk di Kota Bogor. Namun, keputusan ini sangat tergantung pada dinamika lokal.

"Untuk Kota Bogor, sangat mungkin koalisi ini teraplikasi. Pilihan yang ada, antara lain, adalah Dedie Rachim bersanding dengan dua nama kuat, Rusli atau Jenal Mutaqin. Namun, di tengah jalan, Bima Arya tampak berusaha mengubah konstelasi politik dengan mencoba memasangkan Rena dengan Dedie Rachim," ungkapnya.

Kendati demikian, untuk pasangan ideal dan pas serta memiliki peluang besar, diperkirakan bisa bersaing ataupun berpasangan antara Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin. "Yaa, bisa saja, karena proses dan dinamika politiknya masih cair dan terus berkomunikasi antar partai politik. Kita tunggu nanti, partai-partai akan merekomendasikan pasangan Cawalkot siapa saja," katanya.