BOGOR, CEKLISSATU - Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan (IPSDH) Ditjen PKTL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan pelatihan Pelaksana Inventarisasi Hutan Nasional 2.0 (IHN 2.0) Angkatan ketiga

Pelatihan yang dibuka oleh Direktur IPSDH, Erik Teguh Primiantoro, digelar di Pusat Diklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jalan Mayjen Ishak Juarsa, Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, pada Senin (2/9/2024).

Ketua Pokja Inventarisasi Hutan Terestris Direktorat IPSDH, Hanifah Kusumaningtyas, menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan angkatan ketiga dari rangkaian tiga angkatan yang diadakan secara berurutan di Bulan Agustus - September 2024.

"Pelatihan angkatan ketiga ini digelar dari tanggal 2 hingga 10 September 2024. Setiap angkatan diikuti oleh 40 peserta dari seluruh Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan (BPKHTL) di Indonesia," ujar Hanifah.

Baca Juga : Tingkatkan SDM di Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ditjen PKTL dan BP2SDM KLHK Gelar Pelatihan Inventarisasi Hutan Nasional

Dikatakan Hanifah, pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan metode baru dalam kegiatan inventarisasi hutan, yang meliputi perubahan pada metode, detail parameter yang diukur, serta dasar kebijakan yang didorong atas kebutuhan data yang lebih akurat dan mutakhir. 

KLHK 2.webp
PELATIHAN: Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan (IPSDH) Ditjen PKTL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan pelatihan Pelaksana Inventarisasi Hutan Nasional 2.0 (IHN 2.0) Angkatan ketiga. FOTO: ISTIMEWA

"Ada delapan mata pelatihan yang disampaikan, termasuk kebijakan inventarisasi hutan, K3 (Keamanan, Keselamatan Kerja), perencanaan inventarisasi, pelaksanaan inventarisasi, pelaporan, serta materi penunjang lainnya," jelas Hanifah.

Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini terdiri dari teori dan praktik. Untuk teori dilaksanakan di Pusdiklat SDM LHK, sementara praktik angkatan ketiga ini dilakukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango untuk hutan lahan kering dan di TWA Angke, Kapuk, Jakarta untuk hutan mangrove.

Melalui pelatihan ini, ia berharap para pelaksana inventarisasi hutan, terutama yang berada di garda depan yaitu BPKHTL, dapat memahami metode baru ini dengan baik, mulai dari perencanaan, pembuatan plot, pengukuran parameter, hingga pelaporannya. 

Baca Juga : Dirjen PKTL Sebut Corrective Action Indonesia Mampu Menurunkan Laju Deforestasi 

"Metode baru ini (IHN 2.0) akan mulai diterapkan mulai tahun 2025. Untuk daur pertama dilakukan pada periode 2025 hingga 2029 yang merupakan daur IHN 2.0 tahap awal," katanya.

Selain itu, lanjut Hanifah, pelatihan ini juga memberikan pemahaman terkait metode baru yang dinamakan IHN 2.0, dengan sebaran plot yang sudah ditentukan, yaitu sebanyak 3.632 klaster plot yang harus dilaksanakan oleh BPKHTL dalam lima tahun ke depan. 

"Kegiatan ini membekali peserta agar paham kompetensi yang harus dilakukan serta kaidah-kaidah inventarisasi hutan sesuai aturan yang berlaku," pungkasnya.