BOGOR, CEKLISSATU - Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tinggal menghitung hari menuju pencoblosan di 14 Februari mendatang.

Untuk itu, berbagai langkah untuk mengantisipasi potensi kerawanan terjadinya konflik telah dilakukan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bogor.

Ketua FKUB Kota Bogor, Habulloh mengungkapkan bahwa langkah-langkah antisipasi telah dipersiapkan untuk menghadapi potensi kerawanan konflik di Pemilu 2024.

Baca Juga : RSUD Kota Bogor Gelar Silaturahmi dengan Insan Pers dan Mitra untuk Sinergitas Pembangunan Berkelanjutan

Hal itu, lanjut Hasbulloh, sudah dilakukan sejak tahun 2022, di mana FKUB telah menjalin kerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melalui Memorandum of Understanding (MoU) untuk aktif terlibat dalam penguatan kerukunan menjelang pemilu.

"Kemudian di tahun 2023 kami secara khusus membuat agenda pelatihan bagi stake holder hampir lebih dari 500 orang, kami punya kader yang mencoba untuk menangkal hoax dan ujaran kebencian yang faktanya pada 2024 ini eskalasinya semakin besar," ucapnya pada Rabu, 31 Januari 2024 di Balai Kota Bogor.

Habulloh menegaskan bahwa antisipasi telah dimulai sejak tahun 2023 dengan melibatkan lebih dari 500 orang yang dilatih untuk mengenali narasi negatif dan membangun narasi positif. Dalam menghadapi potensi konflik menjelang dan pasca Pemilu 2024, FKUB telah menyiapkan 30 orang mediator bersertifikat.

"Dalam satu pekan penuh, kami melatih lintas organisasi masyarakat, agama dan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjadi mediator konflik. Jika terjadi konflik di masyarakat akibat Pemilu, kami siap memediasi agar menciptakan perdamaian," ungkapnya.

"Siapapun yang melihat adanya konflik dapat menghubungi FKUB, dan kami memiliki mediator yang siap menangani situasi tersebut," tambahnya.

Meskipun potensi konflik dampak Pemilu di Kota Bogor sudah mulai terkendali, lanjut Habuslloh, pihaknya tetap fokus pada persiapan menjelang pencoblosan yang tinggal menghitung hari. 

"Menjelang pencoblosan ini, bisa menjadi suatu yang dapat menentukan. Bisa jadi konflik muncul pasca pencoblosan sehingga antisipasi kami nanti lebih di fokuskan pada potensi konflik pasca pencoblosan termasuk masa-masa krusial menjelang pencoblosan," jelasnya.

FKUB pun mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di Kota Bogor bahwa walaupun memiliki pilihan yang berbeda-beda, tetapi nilai-nilai kemanusiaan, kerukunan dan kebersamaan yang sudah menjadi DNA masyarakat Kota Bogor itu harus dijaga sebaik-baiknya.

"Karena kami yakin kalau Bogor rukun Insyaallah masyarakat sejahtera," katanya.