JAKARTA, CEKLISSATU - Gagalnya tiga pemain naturalisasi yaitu Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On dan Ragnar Oratmangoen bergabung ke Timnas Indonesia yang diberangkatkan untuk mengikuti TC di Turki dan Piala Asia 2023. Disinyalir karena, masih belum rampungnya proses naturalisasi yang ditempuh ketiganya.

Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga mengutarakan, selain ketiga nama diatas. Sebenarnya ada dua nama lainnya yang diproyeksikan untuk bisa masuk ke dalam Timnas Indonesia yakni Thom Haye dan Marteen Paes. Namun, hingga saat ini keduanya masih belum ada kepastian yang jelas.

Menurut Arya, hal itu dikarenakan proses naturalisasi yang memang tidak mudah untuk ditempuh pemain-pemain berdarah keturunan Indonesia.

Baca Juga : Kemenag Umumkan Pembukaan Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji, Dimulai 9 Januari 2024

PSSI harus mempersiapkan dengan baik termasuk latar belakang pemain dengan detail. Selain itu, hasil temuan kami akan diuji saat pemain menjalani wawancara dengan Badan Intelijen Negara (BIN),” tutur Arya, Kamis, (21/12/2023).

"Karena mereka harus mengecek orang ini ada keterkaitan tidak dengan misalnya negara tertentu atau ada sesuatu hal yang kita tidak tahu benar atau tidak pengakuannya," lanjutnya.

Masih kata Arya, bagi pemain naturalisasi untuk keperluan Timnas Indonesia, proses yang dilewati akan berbeda.

Hal ini karena pemain tersebut akan membela negara di ajang internasional. Tentu tidak sembarangan orang yang bisa menjalani proses ini.

"Untuk pemain Timnas dibedakan karena dianggap dia memperjuangkan bangsa dan negara, jadi karena dia spesial,” kata Arya.

Arya menilai bahwa pemain naturalisasi Timnas Indonesia dipastikan memiliki kemampuan lebih bagus dari pemain lokal.

“Mereka juga harus memberikan kontribusi bagi Skuad Garuda saat dipanggil membela negara. Kita harus yakinkan juga Kemenpora bahwa orang ini bakal bagus untuk bangsa dan negara,” nilainya.

"Kita juga tidak ingin baru dua kali bermain ternyata tidak bagus, setelah itu kita kecewa, sehabis itu dia tidak jadi pemain lagi. Terus kontribusi buat negara apa? Kecuali karena cedera, kalau kasus itu apa boleh buat,” imbuhnya.