JAKARTA, CEKLISSATUIran terus mengupayakan teknologi rudal dari para pemasok asing dan melakukan uji coba yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyebut program rudal Iran tersebut disebut sebagai “ancaman serius” bagi keamanan dunia.

Iran meluncurkan rudal model baru dengan jangkauan terjauh untuk saat ini.

Baca Juga : Dokumen Pentagon Bocor, Ungkap Krisis Amunisi Ukraina

“Pengembangan dan proliferasi rudal balistik Iran menimbulkan ancaman serius bagi keamanan regional dan internasional dan tetap menjadi tantangan non-proliferasi yang signifikan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller kepada wartawan, seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat 26 Mei 2023.

Miller menegaskan AS akan terus mengerahkan cara-cara termasuk sanksi untuk melawan upaya tersebut.

Kamis 25 Mei 2023 waktu setempat, pemerintah Iran menyatakan pihaknya berhasil menggelar uji coba peluncuran rudal balistik dengan jangkauan potensial 2.000 kilometer.

Teheran mengklaim rudal tersebut mampu menjangkau pangkalan-pangkalan militer Israel dan AS. 

Uji coba rudal balistik itu digelar dua hari setelah panglima Angkatan Bersenjata Israel melontarkan prospek untuk mengambil ‘tindakan’ terhadap Iran terkait program nuklirnya.

Iran memiliki salah satu program rudal terbesar di kawasan Timur Tengah, menyebut rudal balistik yang diuji coba itu mampu mencapai pangkalan militer musuh bebuyutannya, Israel dan AS yang ada di kawasan tersebut.

Televisi pemerintah Iran menayangkan momen uji coba peluncuran rudal balistik, yang disebut sebagai versi upgrade dari rudal balistik Khoramshahr 4 dengan jangkauan 2,000 kilometer dan mampu membawa hulu ledak seberat 1.500 kilogram, pada Kamis 25 Mei 2023 waktu setempat itu.

Kantor berita IRNA menyebut rudal balistik yang diuji coba itu berbahan bakar cair dan bernama ‘Kheibar’, yang merujuk pada kastil Yahudi yang dikuasai para pejuang Musim pada masa-masa awal Islam.

“Fitur luar biasa dari rudal Kheibar buatan dalam negeri itu mencakup persiapan dan waktu peluncuran yang cepat, yang menjadikannya senjata taktis selain juga senjata strategis,” sebut kantor berita IRNA dalam laporannya.