BOGOR, CEKLISSATU -- Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024 di Jawa Barat harus dilakukan secara transparan, berintegritas, tidak boleh ada titipan, dan tidak ada orang dalam. Hal tersebut disampaikan Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin usai menghadiri Paripurna HUT ke-542 Bogor, di gedung DPRD Kabupaten Bogor, Senin (3/5/2024).

Selain itu, Bey Machmudin juga menyebutkan, pada hari jadi Bogor tahun ini semoga Kabupaten Bogor ke depan semakin maju dan sejahtera masyarakatnya.

"Soal PPDB kami komitmen melaksanakan PPDB dengan transparan, berintegritas, tidak ada titipan, tidak ada orang dalam. Berkomitmen tahun ini PPDB (Jabar, red) yang terbaik di Indonesia," ungkap Bey Machmudin kepada ceklissatu.com.

Baca Juga : Kick Off PPDB Kota Bogor, Atang: Perlu Adanya Penghitungan ulang Porsi Penerimaan Berdasarkan Jalur Zonasi

Kemudian Bey Machmudin minta kepada orang tua jangan memaksakan anaknya untuk sekolah di sekolah favorit.

"Kalau diterima (di sekolah favorit, red) ya tidak apa-apa. Tetapi kalau tidak diterima jangan memaksakan, apalagi dengan cara-cara yang tidak baik," terang Bey Machmudin.

Pj Gubernur Jabar menyatakan bahwa mekanisme PPDB harus sesuai aturan. Bahkan pihaknya sudah meminta pakta integritas dari Kadisdik, Plh Kadisdik di provinsi, kemudian turun ke kabupaten/kota, hingga ke sekolah-sekolah dan operator sudah menandatangani pakta integritas.

"Bila ada yang melanggar, sanksinya bisa sampai pemecatan, sanksi tertingginya. Entah menyuap, menggunakan orang dalam dan lain sebagainya," tegas Bey Machmudin.

Tidak hanya itu, Bey Machmudin mengatakan, terkait PPDB ini Pemprov Jabar membuka pengaduan melalui aplikasi Sapa Warga.

"Selain itu, KCD juga melakukan tanda tangan pakta integritas. Maka itu kami ingin dari provinsi sampai ke bawah melaksanakan dengan baik. Tidak ada titip-titipan, tidak ada orang dalam, tidak ada jual kursi. Kalau teman-teman menemukan, bisa melaporkan ke Sapa Warga itu. Kami juga bekerja sama dengan Saber Pungli," pungkasnya.