BOGOR, CEKLISSATU - Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Bogor memastikan 16 peserta asal Kota Bogor yang sedang mengikuti Jambore Dunia ke-25 di Saemangeum, Korea Selatan dalam kondisi sehat dan sudah mendapat penanganan evakuasi dari gelombang panas yang mencapai 40 derajat celcius hingga ancaman topan Khanun.

Ketua Kwarcab Pramuka Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan perwakilan delegasi Kwarcab Kota Bogor dalam kegiatan jambore yang digelar pada 1-12 Agustus 2023.

"Alhamdulillah, 16 orang anggota pramuka kontingen dari Kota Bogor semuanya dalam kondisi sehat. Sudah di evakuasi dari lokasi awal di Bumi Perkemahan Saemangeum ke asrama Universitas Wonkwang, Provinsi Jeollabuk," ucapnya pada Rabu, 9 Agustus 2023.

Baca Juga : Digeber Rampung Akhir Tahun, Progres Revitalisasi Pasar Induk Jambu Dua Capai 17 Persen

Dedie menyebut memang ada dua peristiwa alam yang cukup menjadi perhatian semua pihak yakni hantaman gelombang panas yang mencapai 40 derajat celcius itambah ancaman topan Khanun yang diperkirakan akan terjadi beberapa hari kedepan.

"Tentu kita tidak ingin keberangkatan delegasi Kota Bogor tidak terperhatiakan, kita juga berharap para peserta disana tidak mengalami kejadian yang tidak diinginkan kita semua," paparnya.

Dedie menegaskan bahwa keberadaan peserta kontingen Indonesia di Korea Selatan dinyatakan aman berdasarkan hasil koordinasi antara Kwarcab Kota Bogor dengan organisasi komite dan penanggung jawab dari Kwarnas.

"Semua aman, nanti kita monitor lagi. Yang pasti peserta kontingen Indonesia kan pramuka penggalang tentunya sudah dibekali dengan berbagai keterampilan. Mereka berangkat pun bukan semata-mata punya kemampuan ekonomi dan biaya, tapi harus bisa menghadapi berbagai tantangan dilapangan. Alhamdulillah, kalau dilihat dari berita mungkin dari negara-negara Eropa dan Amerika yang cuacanya sub tropis menghadapi cuaca panas sampai 40 derajat, mungkin kaget tapi orang indonesia mungkin sudah terbiasa," jelasnya.

Sementara itu, Orang Tua Nailah Al Farafisha Alysa Journalist (14), salah seorang peserta Kontingen Indonesia asal Cibinong, Kabupaten Bogor, Deasy Dasmita mengaku sempat khawatir dengan kondisi anaknya yang sedang mengikuti jambore dunia di Korea Selatan lantaran terjadi gelombang panas dan ancaman topan Khanun.

"Awalnya khawatir dengan kondisi sekarang, tapi saya melihat Naila tetap enjoy, kemarin ngabarin juga akan di evakuasi, dan sekarang kondisi Naila sehat, aman dan mendapat tempat evakuasi yang cukup baik di Asrama Universitas Wonkwang," tegasnya.

Sempat berkomunikasi melalui video call dengan Naila, Deasy berpesan Naila harus menjaga kesehatan, menjaga perilaku, bagaimanapun juga Naila membawa nama bangsa, harus bisa berkelakuan baik dan menunjukan kepada dunia bahwa orang Indonesia itu ramah, sopan santun, terus menjaga nilai-nilai budaya bangsa.

"Carilah pengalaman dan teman-teman yang lebih banyak, karena ini kesempatan yang tidak semua anak Indonesia dapat, Alhamdulillah bisa didapatkan nailan dan harus dimanfaatkan dengan optimal," ujarnya.

Lebih lanjut, Deasy mengucapkan terima kasih kepada pembina yang membimbing dan mendampingi anak-anak atau peserta jambore selama di Korea Selatan.

"Sehingga kami orang tua tidak terlalu khawatir apalagi ada grup whatsapp orang tua juga dengan pembina, jadi ada hal apapun diinformasikan. Jadi cukup tenang dengan informasi yang diberikan dan valid," katanya.