BOGOR, CEKLISSATU - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk meningkatkan respons cepat dalam penanganan kebencanaan. 

Mengacu pada pengalaman tahun 2023, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto mengatakan bahwa penanganan pasca bencana belum optimal sehingga pihaknya mendorong Pemkot Bogor untuk meningkatkan alokasi anggaran Biaya Tak Terduga (BTT).

Pada tahun 2024, Pemkot Bogor berupaya mempersiapkan anggaran BTT hingga tiga kali lipat dari tahun sebelumnya, mencapai total Rp98,5 miliar. 

Baca Juga : Sekretariat DPRD Kabupaten Bogor Berbagi Takjil Gratis

Atang Trisnanto menyebut hal ini sebagai langkah antisipatif mengingat Kota Bogor tergolong dalam zona rawan bencana alam. "Kita belajar dari kejadian 2023 di mana kejadian bencana cukup tinggi di Kota Bogor, maka (kami mengalokasikan) BTT-nya besar," ucapnya.

Dalam upayanya mempercepat penanganan pasca bencana, Atang menekankan pentingnya Pemkot Bogor untuk tidak menunda pencairan atau pengajuan dana BTT

Atang juga memberikan tiga langkah krusial diantaranya memeriksa kesehatan pohon-pohon di Kota Bogor, terutama setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat 1.011 kejadian bencana pada tahun 2023.

"Saya kira dengan situasi hari ini, Pemkot Bogor harus melakukan beberapa hal yang sangat krusial," jelasnya.

Atang juga mendorong Pemkot Bogor untuk memeriksa saluran air, drainase, dan melakukan mitigasi di daerah-daerah perumahan yang masuk dalam kategori zona hitam atau merah. 

Atang mengingatkan bahwa penanganan perbaikan pasca-bencana harus dilakukan dengan cepat, mengutip kejadian di Kecamatan Bogor Selatan dan Barat pada 2023 yang baru diperbaiki pada 2024.

"Atas hasil rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bogor, kita akan terus awasi bahwa pengajuan BTT karena bencana bisa dilakukan secepat mungkin. Karena warga tidak mungkin menunggu terlalu lama," katanya.