BOGOR, CEKLISSATU -- Ribuan warga yang ada di wilayah Bogor Barat tumpah ruah menghadiri halal bihalal Akbar yang berlangsung di Gedung SBS Venue Premier Jalan Raya Lingkar Utara Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Sabtu (18/5/2024).

PJ Bupati Bogor, Asmawa Tosepu mengatakan, halal bihalal tersebut adalah bagian dari upaya bersama untuk mempererat silaturahmi di antara sesama warga, terutama di Bogor Barat.

"Kemudian menyatukan kekuatan terutama yang terkait dengan adanya usulan beberapa tahun lalu sudah diusulkan Bogor Barat ini menjadi daerah otonom baru. Tetapi, karena ketentuan peraturan Moratorium maka hari ini belum tetap," terang Asmawa Tosepu.

Meski begitu lanjut Asmawa Tosepu, semuanya mempunyai semangat yang sama. Pemerintah dan masyarakat sama-sama untuk mendorong ini (pemekaran), karena faktanya memang wilayah ini sudah sangat luas, dan potensinya sangat besar termasuk jumlah penduduknya. 

Baca Juga : TPPAS Nambo Diuji Coba, Kabupaten Bogor Harap Dapat Kuota Lebih Besar Tangani Sampah

"Sehingga dalam rangka efektifitas penyelenggaraan pemerintahan, kemudian peningkatan kesejahteraan rakyat, percepatan pelayanan kepada masyarakat maka memang pemekaran itu bukan menjadi  keinginan hari ini. Tetapi menjadi kebutuhan, dalam rangka efektivitas  dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan, itu saja intinya," tegas Asmawa Tosepu.

Ia juga mengaku, akan memberikan dukungan, baik dari sisi administrasi dan lain sebagainya. Termasuk kebijakan bagaimana pemekaran ini pada saatnya nanti dibuka kran moratorium, maka didorong bersama-sama.

"Maka itu, saya tadi mengingatkan kepada seluruh stakeholder yang ada di wilayah Bogor Barat bersatu terus," harap Asmawa.

Kemudian menurutnya, ada persyaratan secara administrasi dan secara kewilayahan. Hal itu terus di-update. Ada beberapa hal yang disampaikan kepada panitia pemekaran Bogor Barat untuk sama-sama konsolidasikan terutama usulannya. Karena mungkin usulannya yang lima tahun lalu harus terus di-update lagi. 

"Bisa jadi jumlah penduduknya sudah bertambah, luas wilayahnya tetap, tetapi kemudian jumlah pemerintahan desa sudah ada yang bertambah dan lain sebagainya. Potensinya juga semakin meningkat. Saya pikir semangat yang ada hari ini menunjukan kesiapan. Wilayah Bogor Barat siap mekar menjadi wilayah otonom baru," kata Asmawa Tosepu.

Selain itu saat disinggung soal titik ibu kota Bogor Barat, ia mengatakan, dalam frase RPP tentang pemekaran daerah otonom baru itu bahwa bukan penentuan tiga hal. Yaitu pertama, cakupan. Kedua nama daerah, dan penentuan ibu kota. 

Hal itu menurutnya, bukan keluar dari individu tetapi hasil musyawarah desa pada wilayah yang menjadi cakupan daerah otonom baru tersebut. Jadi misalnya, kalau di sini 161 desa  sepakat di titik A, maka itu akan menjadi titik ibu kota, jadi bukan karena individu.

"Usulan hari ini adalah Bogor Barat. Dari sisi kriteria dasar dan administrasi semuanya sudah lengkap. Tetapi kemudian ada kebijakan pemerintah pusat atau nasional, yaitu Moratorium. Tapi kita tunggu , bila nanti moratorium ini sudah dibuka maka kita harus siap. Acaranya adalah menyiapkan data usulan harus siap, dan update terus data-data itu," tandasnya.

Asmawa Tosepu juga menyebutkan, selain Bogor Barat, wilayah Bogor Timur juga termasuk dalam usulan pemekaran. Ia menilai, Kabupaten Bogor ini sudah layaknya untuk dilakukan pemekaran. Karena sudah menjadi kebutuhan.