BOGOR, CEKLISSATU - Pihak RS Sentosa Bogor menanggapi adanya laporan yang dilakukan oleh orang tua bayi tertukar yakni Ibu Siti dan Ibu D.

Melalui staf legalnya, Gregg Djako, 
RS Sentosa memastikan sangat  menghormati laporan tersebut karena merupakan hak hukum masyarakat.

“Ya, rumah sakit pada prinsipnya menghormati dan menghargai setiap hak hukum orang,” kata Gregg kepada wartawan.

Baca Juga : Kasus Bayi Tertukar, Keluarga Laporkan RS Sentosa ke Polisi

Menurutnya, masalah bayi tertukar tersebut telah dilalui. Kini permasalahan tinggal bagaimana pihak keluarga dengan RS.

“Kami tetap pada prinsipnya sebagaimana di awal dulu, kita tidak lupa. Proses ini kan sudah berlangsung sejak Mei. Jadi kita tetap ingin semua penyelesaian itu adalah damai dan kekeluargaan,” ujarnya.

Gregg berharap kasus bisa berakhir damai dan diselesaikan secara kekeluargaan.

“Seperti yang kita saksikan semalam antara keluarga berdamai, kami juga berharap bahwa perdamaian juga. Lalu kemudian proses penyelesaian terbaik secara kekeluargaan, bisa juga dilakukan dalam rumah sakit. Kami juga berharap begitu,” sambungnya.

Gregg mengatakan pihak RS akan terus melakukan pendekatan kepada kedua keluarga tersebut.

Dia juga mengatakan rumah sakit telah menerima konsekuensi atas kejadian tersebut.

“Rumah sakit sudah mendapat sanksi sendiri, yaitu sanksi sosial, kedua, menjadi sorotan negatif. Artinya itu juga sebenarnya kami harap menjadi pertimbangan,” ucap Gregg.

“Rumah sakit kan sudah sampaikan dari awal tidak pernah menutup diri, supaya kita bisa membicarakan ini,” sebut dia.

Sebelumnya, meski sudah selesai dengan cara kekeluargaan, kasus bayi tertukar di RS Sentosa, Kemang Bogor berbuntut hukum.

Kedua keluarga baik dari ibu Siti dan Ibu D sepakat untuk membuat laporan, melaporkan RS Sentosa kepada polisi karena dianggap telah lalai dalam proses persalinan bayi mereka.

“Jadi yang harus diperjelas adalah kami sebagai korban antara Ibu D dan Ibu S. Bukan kesepakatan kami dengan pihak RS,” kata pengacara Siti Mauliah (37), Rusdy Ridho kepada wartawan.

REDAKSI