SUKABUMI, CEKLISSATU – Sebanyak sepuluh unit rumah di Kampung Cibatu Hilir R01/11 Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi tertimbun tanah longsor, Rabu (24/1/2024).

Atas kejadian ini, Kepala Desa Sekarwangi, Abeng Baenuri menyebutkan, tanah longsor terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Ketika itu ia mendapatkan laporan dari ketua RW.

"Kemudian saya langsung pergi ke atas, ternyata betul sudah ada beberapa bambu yang sudah miring, bunyi kletak-kletek. Itu mungkin bunyi suara pecahan bambu," terangnya.

Kades melihat ada potensi bencana longsor. Pihaknya kemudian menginstruksikan kepada warga yang ada di bawah tebing rumpun bambu segera mengevakuasi keluarganya ke tempat lebih aman.

Baca Juga : Berikan Legalitas, Korban Bencana Banjir dan Longsor Cigudeg Terima Sertifikat Huntap 

"Karena ada lebih dari 10 rumah yang terancam longsor, dan diharuskan segera keluar rumah untuk mengungsi dan Alhamdulillah semuanya sudah keluar," terangnya.

"Sehingga saat kejadian tepat pukul 06.30 WIB terjadi longsor," tambahnya.

Selain itu lanjutnya, bencana tanah longsor tersebut terjadi secara bertahap. Karena tanah dari tebing tersebut masih terhalang oleh pepohonan rumpun bambu. 

Walaupun begitu, sampai saat ini pergerakan tanah masih tetap terjadi dan rumah warga yang tertimbun hingga pukul 10.00 WIB sudah ada sepuluh rumah.

Baca Juga : Pasca Longsor di Desa Pasanggrahan Kabupaten Subang, Warga Masih Mengungsi ke Tempat Aman

"Nah, di bawah yang satu arah dengan longsoran itu, ada 4 rumah yang terancam dan masih berdiri. Nah, saat ini kami khawatir terjadi longsor susulan karena tanahnya masih terus bergerak," jelasnya.

Di antara sepuluh rumah yang tertimbun longsor, menurut Abeng, sementara telah dievakuasi ke rumah saudara dan tetangga terdekatnya yang lebih aman.

"Kami mengutamakan keselamatan jiwa daripada harta benda yang lainnya. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ucapnya.

Pihaknya juga sduah menghubungi pemerintah kecamatan, kepolisian dan saat ini BPBD sudah hadir di lokasi untuk memonitor perkembangan tanah longsor tersebut. 

Tetapi, petugas gabungan saat ini belum bisa mengevakuasi secara optimal. Karena, kondisi tanahnya masih terus bergerak dan dikhawatirkan ada longsor susulan sehingga menimbulkan adanya korban jiwa.

"Kita diamkan dulu sampai sejauh mana tanahnya ini bergerak. Kami juga belum melakukan asessment dan inventarisir kerugian," ujarnya.

"Kami berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi dan unsur relawan lainnya dapat membantu meringankan beban warga kami, terutama dari doa yah," pungkasnya.