JAKARTA,CEKLISSATU - Seorang tenaga kesehatan di Puskesmas Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan mengalami kekerasan saat dikeroyok keluarga pasien pada Sabtu (26/8/), kemarin petang. Rombongan keluarga tak terima lantaran mereka diminta keluar saat hendak menjenguk.

"Iya. Jadi sekarang masih kita lakukan pemeriksaan. Masih proses penyelidikan. Untuk penetapan tersangkanya kita belum, tapi kami sudah ketahui siapa pelakunya," kata Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Muh Saleh, Senin (28/8).

Saleh mengatakan, peristiwa berawal saat keluarga pasien datang ke puskesmas untuk menjenguk pasien yang tengah dalam kondisi sekarat, akan tetapi berdasarkan prosedur yang ada pihak keluarga dilarang menjenguk pasien dalam jumlah banyak. Pihak keluarga merasa tersinggung atas penolakan tersebut hingga salah satu pihak keluarga mulai menganiaya korban.

"Jadi awalnya ada keluarga pelaku ini sementara masuk di Puskesmas, dia korban lakalantas. Pada saat itu keluarganya korban laka lantas ini datang semua, karena kondisi sekarat. Keluarganya datang semua untuk melihat ini korban. Hanya kan prosedurnya Puskesmas itu kan tidak boleh banyak orang di dalam, makanya perawat ini menegur untuk mereka keluar. Tapi salah satu keluarga ini tidak terima akhirnya dia pukul itu perawat," ungkapnya.

Atas kejadian ini Saleh mengatakan pihak Polres Luwu sudah menerima laporan dari pihak keluarga dan hingga saat ini masih dalam tahap penyelidikan.

Saksi-saksi kami sudah periksa, termasuk pelapor. Terakhir sudah ada empat orang saksi diperiksa. Mungkin dalam waktu dekat akan ada penetapan tersangka," jelasnya.

Meski sudah mengetahui identitas para pelaku, pihak kepolisian tidak langsung menangkap para tersangka lantaran masih dalam momen berduka.

"Kemarin kami tidak langsung lakukan upaya pemeriksaan saksi terlapor dan mengamankan pelaku, karena kondisi sedang berduka. Korban lakalantas itu kan meninggal dunia, orangtuanya ini meninggal dunia. Jadi kami proses saja saksi-saksi dulu dan tahapannya semua. Mungkin dalam waktu dua hari ini ini lakukan penanganan terhadap pelaku," katanya.