JAKARTA, CEKLISSATU – Pada Sabtu (02/12/2023) malam, Gunung Anak Krakatau kembali erupsi dengan mengeluarkan abu vulkanik. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Kementerian ESDM mencatat, gunung anak Krakatau erupsi tiga kali dalam 24 jam.

Sementara itu, pada Minggu (03/12/2023) pada pukul 09.08 WIB gunung anak krakatau menyemburkan abu vulkanik dengan ketinggian lebih kurang 800 meter dari atas puncaknya.

Kolom abu terlihat berwarna hitam dengan intensitas tebal yang bergerak arah barat gunung dengan ketingian 957 meter tersebut.

Baca Juga : Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Lontaran Abu Capai 2.500 meter

Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 72 mm dan durasi 34 detik.

Sebelumnya pada hari yang sama pukul pukul 06.26 WIB, Gunung Anak Krakatau menyemburkan abu vulakanik dengan ketinggian yang sama.

Aktivitas erupsi gunung tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 70 mm dan durasi 28 detik.

Baca Juga : Imbas Erupsi Gunung Dukono, Hujan Abu Vulkanik di Empat Kecamatan 

Pada Sabtu 2 Desember 2023, pukul 22.37 WIB, gunung ini juga mengalami erupsi dengan intensitas kolom yang sama dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 34 detik.

PVMBG mencatatkan erupsi sebanyak dua kali dalam kurun waktu kurang lebih 4 jam, di mana pada pukul 07.59 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 500 m di atas puncak.

Kakuatan erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 32 mm dan durasi 27 detik.

Baca Juga : Erupsi Gunung Semeru Stinggi 1.500 M di Atas Puncak, Warga Diimbau Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Tak lama berselang, tepatnya pada pukul 11:21 WIB, gunung tersbeut kembali erupsi dengan ketinggian kolom letusan kurang lebih 700 m di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut dan kekuatan erupsi yang terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 13 mm dan durasi 115 detik.

Pihak PVMBG juga telah mengeluarkan rekomendasi dan mengimbau pada masyarakat, pengunjung, wisatawan serta pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau melakukan aktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.