JAKARTA, CEKLISSATU Keluarga sebagai ‘School of Love’ memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila di era digital saat ini.

Hal itu penting sebagai acuan keteladanan, pembentukan pola untuk mewujudkan kebiasaan, dan sebagai pendidikan karakter (kognitif, perasaan, tindakan).

Dosen FISIP UPN Veteran Jakarta, Prakoso Aji mengatakan, keluarga sebagai lingkungan pembentukan watak pertama, dan keluarga sebagai tempat bermusyawarah.

Baca Juga : Membangun Nilai Pancasila di Tengah Perkembangan Teknologi Komunikasi Jadi Tanggung Jawab Bersama

“Beberapa penanaman nilai Pancasila di era digital yaitu penguatan peran keluarga dalam keseharian, pemanfaatan teknologi untuk penanaman nilai Pancasila, inovasi pembelajaran, sinergitas keluarga dan sekolah melalui medsos, keteladanan agar bijak dalam memanfaatkan teknologi,” kata Prakoso dalam webinar bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama DPR dengan tema Menanamkan Nilai-nilai Pancasila dalam Keluarga di Era Digigal, Selasa 23 Mei 2023.

Sementara itu Ketua Srikandi Idhaman, Laksita Hapriyanti menjelaskan, dalam menjelaskan nilai-nilai Pancasila kepada anggota keluarga, kita dapat menggunakan internet sebagai sumber informasi yang terpercaya.

“Kita perlu menggabungkan penggunaan teknologi dengan pendekatan yang bijak dan kritis, serta memberikan teladan yang kuat melalui tindakan sehari-hari,” kata Laksita.

Dengan melakukan riset yang baik, Laksita menambahkan, kita dapat menemukan sumber-sumber pendidikan yang sesuai dengan usia dan pemahaman keluarga.

“Dengan memahami dan menginternalisasi nilai nilai Pancasila, kita akan mampu menciptakan keluarga yang kuat, harmonis, dan berkontribusi dalam membangun bangsa yang bermartabat,” tujar dia.

Selanjutnya Anggota Komisi I DPR RI, Mohammad Idham Samawi mengatakan, Indonesia dibangun dengan ratusan suku, budaya, dan bahasa dan tetap utuh hingga saat ini.

Hal itu dikarenakan adanya peran Pancasila sebagai dasar negara dan Ideologi Indonesia.

“Penanaman Pancasila dimulai dari keluarga menjadi sangat penting dan menanamkan jiwa kebangsaan sangat penting. Mengapa menjadi penting, agar Pancasila ini tidak tergerus di era digital” katanya.

Terakhir, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, dampak pandemi dan pesatnya teknologi telah mengubah cara beraktivitas dan bekerja.

Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat ini semakin mempertegas era disrupsi teknologi.

Untuk mengahadapi hal tersebut, semua pihak harus mempercepat kerjasama dalam mewujudkan agenda trasformasi digital Indonesia.

“Bersama-sama wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi,” tutup dia.