JAKARTA,CEKLISSATU - Kantor media pemerintah di Gaza melaporkan bahwa dalam tiga hari terakhir, pesawat tempur Israel telah menyerang delapan fasilitas rumah sakit di wilayah tersebut.

“Agresi Israel telah memaksa 18 rumah sakit tak beroperasi sejak 7 Oktober,” demikian menurut pernyataan kantor media tersebut.

Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Al-Nasr dilaporkan menjadi sasaran tembakan dari meriam artileri Israel.

“Berdasarkan hukum kemanusiaan internasional pemboman terhadap rumah sakit merupakan kejahatan perang dan dijadikan tindak pidana berdasarkan 16 perjanjian internasional dan resolusi PBB yang menyerukan perlindungan fasilitas kesehatan ini,” katanya.

Lebih dari 10.569 penduduk Palestina, termasuk 4.324 anak dan 2.823 perempuan, terbunuh dalam serangan udara dan darat yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza setelah kelompok perlawanan Hamas memulai serangan lintas batas pada 7 Oktober.

Hingga kini belum ada komentar dari pihak tentara Israel terkait pernyataan Gaza tersebut.

Sementara itu, hampir 1.600 orang di pihak Israel meninggal dalam konflik tersebut menurut data resmi.

Selain dampak kematian yang tinggi dan pengungsian besar-besaran karena pengepungan Israel di wilayah tersebut, pasokan makanan bagi 2,3 juta penduduk Gaza semakin menipis.

Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan bahwa persediaan makanan di Jalur Gaza hampir habis dan toko roti di daerah tersebut tidak lagi beroperasi.