CIANJUR, CEKLISSATU – Proses bisnis PLN dalam menyediakan energi listrik yang andal di sisi transmisi tidak lepas dari peran para perempuan. Mereka berperan dalam berbagai fungsi, mulai dari supporting, operasional bahkan strategis. Di Unit Pelaksana Transmisi Bogor, salah satu srikandi yang turut berperan aktif digarda terdepan transmisi adalah Maya Dwi Pangesti, yang sehari-harinya bertugas sebagai Junior Enjiner Sipil.

Maya, sapaan akrabnya, saat ini bertugas di bidang Perencanaan dan Evaluasi. Setelah tahun lalu membantu perencanaan di bidang sipil dalam pendirian Tower Emergency 78 SUTT 150 kV Lembursitu – Cianjur, hari ini dia kembali ke lokasi tersebut untuk melaksanakan survei inisiasi dalam rangka inventarisasi data pendukung. Survei ini merupakan rangkaian proses kegiatan pengadaan tanah untuk tapak tower yang dipindah lokasinya, sehingga tower T.78 new SUTT 150 kV Lembursitu – Cianjur dapat beroperasi kembali dengan baik dan penyaluran ketenagalistrikan berjalan dengan optimal.

Baca Juga : Polisi Grebek Kontrakan di Kemang, Amankan Dua Pemuda Diduga Anggota Gengster


Kontribusi Srikandi PLN yang bertugas sebagai seorang civil engineer ini tidak main-main. Mulai dari inisiasi pekerjaan yang akan dilaksanakan ketika kondisi emergency tersebut terjadi, memonitoring pelaksanaan pendirian Tower Emergency, memastikan TE berdiri tegak dengan skur yang kuat, serta melakukan monitoring TE sampai dengan finalisasi pekerjaan dan sistem dapat beroperasi dengan normal kembali.


Pelaksanaan pekerjaan Tower Emergency 78 SUTT 150 kV Lembursitu – Cianjur sendiri terdapat sejumlah tantangan, salah satunya karena lokasi pekerjaan yang tidak mudah diakses. Lokasi tower berada di area perbukitan pertambangan pasir Cimangkok, sehingga banyak truk bermuatan pasir dan alat berat yang berlalu-lalang. Tim harus berjalan kaki kurang lebih 1,5 km untuk sampai ke lokasi tower. Selain itu tidak terdapat bangunan permanen apapun di sekitar area tersebut, sehingga tidak terdapat tempat yang layak untuk beristirahat. Namun demikian, pada saat itu tim dituntut menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang cukup singkat yaitu 14 hari.


“Walaupun satu-satunya perempuan dalam pekerjaan tersebut, namun tidak menghalangi  semangat saya untuk terus belajar dan bekerjasama dengan anggota tim lainnya. Setiap pekerjaan berbeda pasti terdapat rintangan dan hambatan yang berbeda juga, namun hal itu dapat menambah wawasan dan cerita baru untuk diri saya pribadi.” Ujarnya.


Penanganan Tower Emergency 78 SUTT 150 kV Lembursitu – Cianjur melibatkan berbagai pihak diantaranya Tim Pemeliharaan Jaringan ULTG Bogor dan ULTG Sukabumi, Tim PDKB UPT Bogor, Tim ERS UIT JBT, Tim Fasilitas Pemeliharaan UIT JBT, dan Tim Perencanaan dan Evaluasi UPT Bogor. Pekerjaan ini juga melibatkan mitra kerja PLN sebagai eksekutor supporting pekerjaan.


General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono mengatakan, kontribusi Srikandi PLN merupakan wujud nyata woman empowerment. Bahwa di PT PLN (Persero) perempuan diberikan ruang untuk terus berkarya dan berkembang sesuai kompetensi masing-masing. 
PLN terus berusaha memberikan ruang kerja yang kondusif. Gender tidak menjadi batasan dalam mengembangkan karir. Setiap insan PLN memiliki kesempatan yang sama, termasuk para srikandi PLN. Kami mendorong para srikandi untuk bisa terus berkontribusi bagi negeri.” Pungkas Tejo.