BOGOR, CEKLISSATU - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, terus melakukan terobosan-terobosan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, salah satunya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) melakukan percepatan penataan permukiman kumuh atau kawasan kumuh di Kota Bogor dengan program Gerakan Bogor Bebas Kumuh Strategi Akselerasi Permukiman Indah, Sehat, Aman dan Nyaman (Gerobak Sae Pisan) dan pembentukan Forum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).

"Gerobak Sae Pisan merupakan wujud nyata dari langkah strategis Pemkot Bogor melalui Disperumkim bersama berbagai stakeholder untuk mengatasi permasalahan perumahan dan permukiman, khususnya kawasan kumuh,"ungkap Pj Walikota Bogor Hery Antasari, kepada awak media.


Ia mengatakan, program yang diinisiasi oleh Kepala Disperumkim Kota Bogor, Juniarti Estiningsih ini tidak hanya memperbaiki infrastruktur, tapi juga membangkitkan ekonomi kerakyatan, UMKM dan pemberdayaan masyarakat.


"Jadi yang dibangun tidak hanya jalan, drainase, tapi sarana prasarana pendukung, sehingga masyarakat bisa mengkapitalisasi, memonetize lingkungan sekitarnya. Ada warung, kafe dipercantik diperbesar sehingga masyarakat bisa datang, UMKM tumbuh, ekonomi kerakyatan juga tumbuh, konsep ini akan kita teruskan di kecamatan lain se-Kota Bogor," ujar Hery.

IMG-20240831-WA0048.webp


Mengenai Forum PKP, Hery menyebut bahwa pengukuhan ini menjadi momentum penting dari wujud wajah kolaborasi yang efektif.

Baca Juga : Cabup dan Cawabup Bogor 2024 Rudy Susmanto-Ade Ruhandi Cek Kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta


"Diharapkan menjadi wadah mengeluarkan ide, solusi, dan gagasan untuk persoalan perumahan dan permukiman," harapnya.


Kepala Disperumkim Kota Bogor, Juniarti Estiningsih mengatakan, program ini merupakan strategi mewujudkan Kota Bogor bebas dari kawasan kumuh, meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Bogor dengan pola hidup sehat, lingkungan bersih, aman dan nyaman.


Gerobak Sae Pisan merupakan kerja sama dan kolaborasi yang telah dilaksanakan antar pemangku kepentingan dalam peningkatan kualitas permukiman kumuh, baik dalam bentuk pekerjaan fisik, sosialisasi, edukasi maupun pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh 18 perangkat daerah Kota Bogor, pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pengusaha, perbankan serta akademisi dan stakeholder lainnya.


"Dan partisipasi masyarakat dalam program ini sangat terlihat dalam menjaga kebersihan lingkungan, mulai menerapkan perilaku hidup sehat dan teratur, sehingga masyarakat sangat antusias dengan program ini," katanya.


Dengan program ini, penataan permukiman kumuh bisa dilaksanakan dalam kurun waktu dua hingga tiga bulan dengan kualitas yang lebih tinggi dan kuantitas yang lebih banyak.


Sehingga diharapkan melalui Program Gerobak Sae Pisan ini dapat mempercepat penanganan 103 titik di Kota Bogor yang jika dalam hitung menggunakan APBD membutuhkan waktu 15 tahun, namun melalui program kerja sama dan kolaborasi ini bisa selesai dalam waktu lima hingga 10 tahun.


Kick off Program Gerobak Sae Pisan dan Pengukuhan Forum PKP dilakukan langsung Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari dengan menandatangani prasasti dan membacakan naskah pengukuhan di lokasi pilot project Jalan Paledang, Gapura Paledang Kacapi, Kampung Mantarena Lebak RW 02, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jumat (30/8/2024).


Dalam kick off Gerobak Sae Pisan ini juga dilakukan tandatangan Surat Keputusan Gerobak Sae Pisan oleh 7 perangkat daerah Kota Bogor dan juga diberikan penyerahan secara simbolis bantuan CSR kepada masyarakat dan penyerahan penghargaan kepada pihak pihak yang terlibat dalam pemberian CSR ataupun bantuan dalam program Gerobak sae pisan oleh Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah. Salah satunya diberikan kepada YRA Grup Andryansyah Daslim. KMF