SURABAYA, CEKLISSATU - Belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Surabaya untuk sektor usaha mikro dan kecil (UMK) sebesar Rp1,2 triliun l, sedangkan untuk belanja produk dalam negeri (PDN) sebesar Rp1,7 triliun per November 2022.

Hal ini menjadikan belanja APBD Surabaya menjadi yang terbesar di seluruh kota di Indonesia.

Data tersebut diungkap oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pada Rakor Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Instruksi Presiden No 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi Dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Baca Juga : RI Kalah Gugatan Larangan Ekspor Nikel di WTO, Jokowi: Kita Banding

Optimalisasi belanja untuk UMKM dan PDN ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo, bahwa APBD harus didedikasikan untuk rakyat, untuk menstimulasi ekonomi rakyat.

Pemkot (Pemerintah Kota) Surabaya telah dan akan terus mengoptimalkan belanja untuk UMKM dan produk dalam negeri. Ini soal keberpihakan ke ekonomi rakyat.APBD jangan lagi hanya dinikmati pabrikan-pabrikan besar. Harus semakin banyak UMKM yang menikmati APBD, demi kesejahteraan warga Surabaya," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangannya, Rabu 30 November 2022.

Pemkot Surabaya melakukan sejumlah inovasi untuk meningkatkan keterlibatan UMK serta penggunaan produk dalam negeri, diantaranya, produksi paving yang melibatkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), yang kemudian dibeli Pemkot Surabaya melalui APBD. Program pavingisasi ini menyentuh ke seluruh penjuru kampung di Surabaya.

Selain itu, pihaknya juga menggenjot berbagai program yang melibatkan UMKM penjahit dan perajin di kampung-kampung, dengan cara Pemkot Surabaya memesan ratusan ribu seragam dan sepatu untuk kemudian dibagikan kepada pelajar SD dan SMP dari keluarga kurang mampu.

"Kalau kita beri kepercayaan, UMK terbukti bisa, MBR terbukti bisa. Buktinya paving produksi MBR, yang sebelumnya kita latih, telah lulus uji oleh Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya. Dengan APBD mengalir ke rakyat di bawah, ini jadi instrumen mempercepat pemulihan ekonomi," terang Eri.

Di 2023, Pemkot Surabaya mengalokasikan APBD belanja Rp 3 triliun untuk sektor UMKM. Dimana APBD Surabaya akan didedikasikan untuk produk dalam negeri.