BOGOR, CEKLISSATU - Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat untuk menangani menyebarnya virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor akan menurunkan ratusan mahasiswa IPB Unibersity menjelang Hari Raya Idul Adha 2022.


"Kami menerjunkan 100 mahasiswa IPB University bersama dengan para dosen dan dokter hewan, semuanya bekerjasama untuk menanggulangi PMK,"ungkap Otje Subagja, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor dalam program Bicara Dari Bogor pada siaran radio Tegar Beriman 95,3 FM Diskominfo Kabupaten Bogor.

Baca Juga : Ratusan Sapi di Pasar Hewan Jonggol Belum Divaksin PMK

"Kami terus sosialisasi kepada masyarakat terkait penanganan PMK, kami juga berpesan kepada masyarakat Kabupaten Bogor agar tidak panik, karena penyakit mulut dan kuku ini tidak menular kepada manusia, bahkan ketika kita memakan dagingnya pun insyaallah tidak tertular,"kata dia.


"Hanya kita manusia bisa menularkannya dari ternak satu ke ternak yang lain. Jadi, jika kita sehabis berinteraksi dengan sapi, kerbau, atau domba kita harus langsung cuci tangan. Di Kabupaten Bogor ini sedang masif melakukan penyuntikan vaksin ternak, sudah 3800 sekian ternak yang sudah kita vaksin,"paparnya.


Kadiskanak Kabupaten Bogor juga meminta kesadaran masyarakat untuk memahami tentang penyakit mulut dan kuku ini, seperti mengetahui ciri-cirinya yaitu air liur yang keluar berlebihan, muncul sariawan, dan kukunya luka. 

Baca Juga : Cegah PMK, 4800 Vaksin Disuntikan Serentak ke Hewan Ternak Sapi di Cianjur


"Jika masyarakat atau peternak mengetahui ternaknya bergejala, segera memberitahu petugas atau dengan gerak cepat menghubungi hotline 081286443517. Kami siap turun ke lapangan. Karena jika tidak diobati, sapi yang sakit bisa mati dan peternak mengalami kerugian" Pungkas Otje.


Dokter hewan Drh Prihatini memaparkan, dalam rangka pemotongan hewan kurban nanti, dirinya mensosialisasikan bahwa pemotongan hewan kurban disarankan terdaftar di desa atau minimal RT/RW agar bisa dipantau. 


"Kami mengimbau juga untuk masyarakat agar memotong daging di rumah pemotongan hewan (RPH), namun diperbolehkan untuk memotong di luar rumah pemotongan hewan, tetapi harus tetap terpantau di desa sehingga bisa dipisahkan jika ternak tersebut terindikasi sakit,"kata dia

Baca Juga : Wabah PMK, Arus Keluar Masuk RPH Bubulak Ditutup Hingga 29 Juni


"Saat merabaknya wabah PMK ini, penjual ternak disarankan vaksinasi ternak di desa setempat, memperhatikan protokol kesehatan, melakukan disinfeksi pada kandang dan ternak minimal satu hari sekali,"paparnya.


Sebagai informasi, data ternak yang terjangkit virus PMK di Kabupaten Bogor mengalami perubahan yang sangat signifikan, kemarin ada sekitar 3200 ternak yang terkena PMK. Sedangkan ternak yang sudah divaksinasi mencapai 3800 ternak. Penanganan dari Diskanak Kab Bogor sendiri yakni; menurunkan tim setiap harinya ke kecamatan untuk mengecek ternak, menyiapkan obat-obatan yang didapat dari bantuan provinsi dan bantuan gerakan terbuka serta terus melakukan vaksinasi secara masif kepada ternak yang sehat di Kabupaten Bogor.


Redaksi