BANDUNG, CEKLISSATU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) targetkan inflasi tetap terjaga, hingga harga kebutuhan pokok stabil ketika libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 mendatang.

Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin menuturkan, koordinasi dalam High Level Marketing Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi (TP2DD) se-Jawa Barat dapat menyamakan persepsi para kepala daerah, guna memastikan inflasi dan stabilitas harga terkendali, di Hotel Pullman, Kota Bandung, Kamis 8 Agustus 2024.

Khususnya menghadapi libur Nataru 2025, yang kerap menjadi pemicu kenaikan harga dan inflasi.

Baca Juga : Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Bogor Dapat Alokasi Insentif Fiskal Tahun Anggaran 2024 Rp5 Miliar

"Jadi kami menjaga betul, agar inflasi terkendali. Sampai Juli, inflasi masih sesuai target masih di bawah 2,5 persen, year to date 1,16 persen," ujarnya.

Terkait ketersediaan beras, yang menjadi penyumbang inflasi, Bey Machmudin menuturkan, pihaknya telah mendapat dukungan pemerintah pusat, melalui Kementerian Pertanian (Kementan), mengenai pengadaan pompanisasi.

Dimana sejauh ini Jabar kata dia, telah mendapat bantuan 7.500 unit pompa untuk disebar ke petani di seluruh wilayah, khususnya kota/kabupaten yang menjadi lumbung beras seperti Subang, Indramayu dan Purwakarta.

Baca Juga : Kendalikan Inflasi Tahun 2024, Pemkab Bogor Lakukan Ini

Harapannya, masa tanam dapat menjadi lebih cepat tanpa harus bergantung dengan musim hujan, karena melalui pompanisasi, bisa mendapatkan air untuk mengairi lahan melalui sungai atau danau.

"In Syaa Allah masih ada satu kali panen lagi di akhir tahun ini. Jadi panen tidak nyeberang di 2025, tapi di tahun ini," ucapnya.

Sementara mengenai komoditas pokok lain, Pemprov Jabar bersama stakeholders terkait akan berupaya menyuplai ketersediaan bila ditemukan daerah yang kehabisan stok.

Baca Juga : BPS Rilis Inflasi Jakarta Turun Selama April 2024, BI Sebut Ini Sebabnya

Sehingga harapannya tidak terjadi kenaikan harga karena kelangkaan dan inflasi dapat terkendali secara merata, di seluruh Jabar.

"Juga perdagangan antar daerah untuk menangani daerah yang kurang kita suplai dari yang surplus. Untuk daerah agar tidak terjadi kekurangan stok," tandasnya.