JAKARTA, CEKLISSATU - Dorong pelaku usaha perkebunan tembus pasar ekspor, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan organisasi nonprofit yaitu Business and Export Development Organization (BEDO) meluncurkan (kick-off) program New Export Breakthrough (NEXT).
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Didi Sumedi mengatakan, NEXT adalah upaya kolaboratif pemerintah dan pemangku kepentingan untuk meningkatkan ekspor produk perkebunan.
“Melalui kerja sama ini, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag dan BEDO berupaya memfasilitasi pelaku usaha produk perkebunan Indonesia agar dapat masuk ke pasar ekspor melalui pembinaan secara intensif. Kami berharap, para peserta dapat memperoleh wawasan untuk mengatasi tantangan perdagangan global sehingga rencana bisnis mereka dapat beradaptasi dengan kondisi yang ada,” kata Didi.
Didi menambahkan, NEXT didesain khusus bagi perusahaan perkebunan sebagai proyek rintisan.
“Apabila berhasil, akan diadaptasi untuk produk-produk lainnya,” ungkap Didi.
Baca Juga : Melanggar Aturan, Mendag Zulhas Musnahkan Produk Impor Senilai Rp9,33 Miliar di Bogor
Sementara itu, Ketua Yayasan BEDO, Jeff Kristianto mengatakan, kerja sama yang dijalin pemerintah, pihak swasta, dan lembaga swadaya dapat mempercepat target ekspor dan memaksimalkan pencapaian produk-produk perkebunan Indonesiadi pasar global.
“Kerja sama oleh pemerintah, perusahaan swasta, dan lembaga swadaya seperti ini akan mempercepat target ekspor Indonesia dan memastikan pencapaian yang lebih maksimal. Produk perkebunan Indonesia memiliki peluang yang sangat besar di pasar dunia dan perlu dimaksimalkan,” kata Jeff.
NEXT terdiri atas rangkaian kegiatan pendampingan ekspor secara daring dan tatap muka selama satu tahun untuk 30 perusahaan terpilih disektor perkebunan.
Selama mengikuti NEXT, perusahaan terpilih akan mendapatkan pendampingan dari praktisi ekspor, peluang mengikuti pameran di dalam danluar negeri, serta akses untuk bergabung dalam situs web InaExport Kemendag.
Program ini menitikberatkan pada fase persiapan ekspor. Fase ini meliputi, antara lain,penguatan internal organisasi usaha kecil dan menengah (UKM) untuk persiapan ekspor, pendampingan penyusunan strategi dan rencana ekspor, serta praktik bisnis dan negosiasi.
Program NEXT telah disosialisasikan sejak Maret 2024, ditandai dengan penyebaran informasi kepada para kepala dinas yang membidangi perdagangan di seluruh Indonesia dan asosiasi-asosiasi di bidang perkebunan, agar dapat mengajak pelaku binaan mereka mengikuti program ini.
Hasilnya, Kemendag dan BEDO telah mendata 400 calon peserta NEXT yang akan dikurasi hingga menjadi 30 pelaku usaha terpilih.
“Melalui NEXT, kami harap pelaku usaha perkebunan Indonesia dapat memperoleh pengetahuan untuk dapat mengekspor produk merekake pasar internasional dari para tenaga ahli yang terlibat. Sehingga, para pelaku usaha dapat meningkatkan omzet perusahaanmerekasetelah mengikuti program ini,” pungkas Miftah.
Comment