BOGOR, CEKLISSATU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor menggelar sosialisasi terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 bersama unsur media se-Kota Bogor pada Rabu, 31 Juli 2024. 

Acara yang berlangsung di Padjajaran Hotel, Jalan Padjajaran, Kecamatan Bogor Utara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam proses pemilihan kepala daerah yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang.

Adapun sosialisasi tersebut menghadirkan dua narasumber utama yakni Yusfitriadi selaku Founder Visi Nusantara Maju sekaligus Pengamat Politik dan Kebijakan Publik dan Ketua PWI Kota Bogor Terpilih periode 2024-2027, Herman Indrabudi serta turut dihadiri Ketua KPU Jawa Barat, Ummi Wahyuni.

Baca Juga : Ormas Terima Izin Usaha Pertambangan, ini Kata Pakar Ekologi Lingkungan UIKA BOGOR

Ketua KPU Kota Bogor, M. Habibi Zaenal Arifin mengatakan bahwa kegiatan ini adalah salah satu sosialisasi yang dilakukan KPU Kota Bogor, yang sebelumnya juga sudah dilakukan sosialisasi kepada lembaga-lembaga. 

"Jadi kami ingin lebih sinergi dengan teman-teman media, karena teman-teman media yang mempublikasikan kegiatan-kegiatan sosialisasi maupun tahapan lainnya. Kami berharap tetap sinergi dengan teman-teman media, dan lebih mengeratkan demi tahapan Pilkada Kota Bogor 2024," ucapnya.

Habibi memastikan bahwa sosialisasi tidak berakhir disini melainkan akan tetap melakukan sosialisasi sampai dengan masyarakat di bawah tingkat RT, RW sehingga masyarakat mengetahui dan masif informasi dari KPU Kota Bogor untuk Pilgub dan Pilwalkot 2024.

Terkait kesiapan KPU Kota Bogor dalam melaksanakan Pilkada serentak 2024, Habibi menegaskan bahwa pihaknya sudah siap.

"KPU Kota Bogor berserta jajaran dan badan adhoc di bawahnya, sudah siap dibuktikan dengan pendataan pemilih (coklit) kami berjalan sesuai dengan aturan dan selesai sesuai dengan target waktu yang ditentukan KPU RI," tegasnya.

Sementara itu, Ketua PWI Kota Bogor terpilih periode 2024-2027, Herman Indrabudi menambahkan bahwa peran media dalam Pemilu memiliki dampak, tanggung jawab dan tantangan, apalagi media juga menjadi pilar keempat dalam demokrasi di Indonesia.

"Peran media itu menyampaikan informasi kepada masyarakat, bisa mempengaruhi opini publik, menyiapkan platform untuk diskusi serta media juga sebagai alat utama dalam penyebaran kampanye maupun iklan politik," ujar pria yang akrab disapa Kang Aldho.

Kang Aldho menyebut bahwa media juga memiliki dampak terhadap Pemilu yang positif diantaranya meningkatkan kesadaran politik, memfasilitasi akses informasi dan meningkatkan partisipasi pemilih.

"Tetapi, peran media juga memiliki pengaruh yang negatif ketika menyebarkan informasi yang salah, berita palsu (hoax) maupun polarisasi," katanya.