BOGOR, CEKLISSATU - Konstelasi politik di Kota Bogor jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 masih dinamis. Kendati beberapa partai telah memunculkan nama bakal calon beserta koalisi partai, yang kemungkinan bakal mengusung.

Salah satu bakal calon yang sering muncul ke permukaan adalah Dedie A Rachim. Bahkan, ia telah mendapat rekomendasi PAN dan Partai Demokrat, dan PSI yang juga disebut-sebut bakal menjatuhkan rekomendasi kepada eks duet Bima Arya.

Meski demikian, Dedie diketahui ikut mendaftar penjaringan calon wali kota pada beberapa partai politik (parpol), salah satunya adalah PPP.

Menanggapi hal itu, mantan aktivis 98 yang juga aktivis NU, Rommy Prasetya menilai bahwa tak salah Dedie mengikuti penjaringan di PPP. Sebab, partai berlambang Ka'bah itu memiliki banyak kader potensial. Di antaranya adalah Akhmad Saeful Bakhri alias Gus M yang diketahui ambil bagian dalam penjaringan calon kepala daerah PPP.

Baca Juga : Longsor Tutup Akses Warga di Kampung Ciburial Bogor, Perumda Tirta Pakuan Bantu Turunkan Alat Berat

Pria yang akrab disapa Gus Rommy itu menyebut, bukan tidak mungkin Dedie A Rachim menggandeng Gus M sebagai calon wakil wali kota. Hal itu lantaran Gus M memiliki modal popularitas yang cukup tinggi di kalangan arus bawah.

Apalagi, sambung dia, Gus M berhasil meraup suara signifikan pada Pileg 2024 dengan Raihan suara sekitar 6 ribu lebih.

"Saya beberapa kali mencoba blusukan di Bogor Utara dan Selatan. Rupanya Gus M itu cukup di kenal di masyarakat arus bawah," jelasnya.

Menurut Gus Rom, akan menjadi keuntungan tersendiri apabila Dedie menggandeng sosok yang berasal dari NU kultur. Sebab, selama ini belum pernah ada calon kepala daerah yang menggandeng kalangan NU.

"Gus M itu NU kultur, dia bisa memahami keinginan grass root," katanya.