JAKARTA, CEKLISSATU - Ketua Umum Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA), Rizqi Fathul Hakim merespons pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal ‘Estafet Kepemimpinan’. 


Menurutnya, pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bermaksud baik, tidak perlu dipolitisasi. Dirinya menilai netralitas Polri dalam Pemilu 2024 amat sangat terjamin.


Kapolri itu mengajak untuk memilih sesuai hati nurani dan secara demokratis, tanpa menyebut paslon Capres-Cawapres tertentu. Hal tersebut jangan dipolitisasi!,” tegas Rizqi.

Baca Juga : KPU Targetkan Partisipasi 90 Persen, Ajak Pemilih Muda Jangan Golput


Lanjut Rizqi, “Pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal ‘Estafet Kepemimpinan’ itu ada saat momentum Perayaan dan Ibadah Natal, konteksnya memberikan pesan damai natal dan keberagaman dalam menjaga kemajemukan kondisi nasional kepada para hadirin di acara tersebut, tak perlu di artikan multitafsir ke arah yang negatif. Kami meyakini bahwa institusi Polri dibawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo amat terjamin netralitasnya dalam mengawal Pemilu 2024.” tandasnya.


Disamping itu, ia juga mengapresiasi pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan menghormati perbedaan dalam menyambut pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
 
Penjelasan Polri soal pernyataan Kapolri itu pun juga diluruskan oleh Karo Penmas Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, estafet kepemimpinan yang dimaksud yakni keberlanjutan pemimpin Republik Indonesia dari era Presiden RI ke-1 Ir.Soekarno sampai era Presiden ke-7 Ir. Joko Widodo untuk mewujudkan pembangunan di Indonesia yang selalu berkelanjutan dari satu pemimpin ke pemimpin yang lain.
 
“Perlu kami jelaskan juga, bahwa Kapolri telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri untuk berkomitmen bahwasannya Polri Netral sebagaimana yang telah di amanahkan konstitusi pada UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia pada Pasal 28 ayat 1 dan ayat 2.” ucap Trunoyudo.
 
Penilaian positif juga datang dari sejumlah kelompok aktivis mahasiswa yang berasal dari Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi (AMPD) UIN Jakarta.
 
Menurut Koordinator Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi (AMPD) UIN Jakarta, Abudzar Al Gifari, pernyataan Kapolri tersebut selaras dengan ruh nafas perjuangan menjaga demokrasi dan semangat Bhineka Tunggal Ika, menciptakan sinergitas untuk menjaga harkamtibmas dengan adanya momentum Pemilu 2024.
 
Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi (AMPD) UIN Jakarta, juga menilai bahwa Polri telah berhasil menjaga keamanan selama perayaan Natal dan Tahun baru (Nataru), membuktikan kualitas kerja dalam mengamankan situasi menjelang pemilu.
 
Abudzar Al Gifari juga menambahkan bahwa hingga saat ini, AMPD UIN Jakarta tidak menemukan indikasi penggunaan kewenangan Polri untuk menekan atau mengintimidasi masyarakat terkait hak pilihnya dalam Pemilu 2024.
 
“Saya bersama kawan-kawan aktivis Ciputat justru sudah melakukan deklarasi pemilu damai 2024, organisasi atau kelompok kami terus berkomitmen untuk selalu memantau tugas dan fungsi Polri dalam mengawasi pemilu 2024, memastikan berlangsungnya proses yang aman dan damai tanpa ada penyalahgunaan kewenangan yang dapat merugikan partisipasi masyarakat.” tegas Abudzar.