BOGOR, CEKLISSATU - Bima Arya Sugiaro yang digadang-gadang bakal maju da kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) 2024, menyatakan mundur dan mendukung bakal calon gubernur (cagub), Dedi Mulyadi.

Hal itu dikatakan mantan Wali Kota Bogor saat konferensi pers di di Pendopo 6, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, pada Rabu, 7 Agustus 2024.

"Sebagai anggota dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), keputusan tersebut adalah mendukung penuh pencalonan Kang Dedi Mulyadi sebagai Calon Gubernur Jawa Barat. Sejak awal, saya sudah menyatakan bahwa jika partai memerintahkan untuk bergerak, kami akan bergerak. Jika partai mengusung untuk maju, kami akan maju. Jika meminta saya ke kanan, saya akan ke kanan. Jika partai meminta untuk tidak melanjutkan, saya akan patuh dan menaati keputusan partai," ucapnya.

Bima mengatakan bahwa setelah melakukan konsolidasi dengan 27 DPD PAN se-Jawa Barat, dan melakukan kunjungan untuk menyerap aspirasi warga serta memahami masalah yang ada, ia kemudian mengikuti pertemuan PAN dua hari lalu. Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum PAN menyampaikan keputusan-keputusan penting dari partai.

Baca Juga : Atap Bangunan Sekolah Ambruk, Siswa SDN Dahniar Bandung Terpaksa Belajar di Perpustakaan  

"Saya mendukung penuh keputusan pimpinan PAN untuk mendukung Kang Dedi Mulyadi, mantan Bupati Purwakarta dua periode, sebagai Gubernur Jawa Barat," tegasnya.

Bima juga menyebut bahwa dirinya akan mendukung siapapun yang menjadi pasangan Kang Dedi dalam Pilgub Jawa Barat, termasuk jika berpasangan dengan kader dari Partai Golkar.

"Tentu kami mendukung dan segera menyampaikan kepada semua pengurus partai di Jawa Barat. Saya memahami keputusan ini dan kesempatan kali ini izinkan saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung sejak awal langkah-langkah saya," imbuhnya.

Bima juga mengucapkan terima kasih kepada struktur partai PAN di seluruh Jawa Barat, relawan, dan masyarakat yang telah mendukungnya selama ini dalam membuka silaturahmi dan konsolidasi.

"Kami ingin warga Jawa Barat memiliki pilihan calon pemimpin yang didasarkan pada gagasan dan program yang ditawarkan, bukan hanya berdasarkan sosok dan figur. Saya juga menyampaikan gagasan tentang akses pendidikan yang mudah, fasilitas kesehatan yang terjangkau, dan lapangan kerja yang berkah," katanya.