BOGOR, CEKLISSATU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mengeluarkan himbauan kepada Kelurahan, Sekolah, dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk siap siaga menghadapi potensi megathrust yang kini bukan lagi sekadar isu. Hal ini diungkapkan oleh Noorma Miryani Syamsiah, Kepala Seksi Administrasi (KASIE) Kesiapsiagaan BPBD dalam wawancara eksklusif.
"Megathrust bukan lagi sekadar isu, tapi sudah ada potensi," ujar Miryani. Dalam konteks ini, BPBD Kota Bogor fokus pada penguatan satuan pendidikan untuk memastikan keamanan siswa, yang merupakan kelompok rentan terhadap bencana. Ia mencontohkan kasus gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat sebagai peringatan akan potensi bencana yang nyata.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penguatan Sekolah Peduli Aman Bencana (SPAB). Di setiap sekolah, telah dibentuk tim siaga bencana yang akan memastikan bahwa siswa dan guru mendapatkan edukasi bencana, kesiapsiagaan, serta praktek dan simulasi terkait penanganan bencana.
Baca Juga : Presiden Jokowi Tunjuk Mensesneg Pratikno jadi Plt Sekretaris Kabinet Gantikan Pramono Anung
"Yang terpenting adalah kesiapsiagaan diri kita sendiri." Miryani menambahkan, setiap keluarga diimbau untuk menyediakan tas siaga bencana di rumah. Tas ini berfungsi untuk memudahkan evakuasi dan memastikan bahwa kebutuhan dasar tersedia saat terjadi bencana.
Selain itu, BPBD juga membentuk kelurahan tangguh bencana di setiap kelurahan. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan komunitas lokal dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi berbagai situasi darurat.
Dengan upaya-upaya ini, BPBD Kota Bogor berharap dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi megathrust yang dapat terjadi kapan saja. "Edukasi bencana dan kesiapsiagaan harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita," tegas Miryani.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program-program kesiapsiagaan bencana, masyarakat dapat menghubungi BPBD Kota Bogor melalui saluran resmi mereka.
(Febrian Batara Aditya Rahman)
Comment