CEKLISSATU - KH Tb Muhammad Falak adalah salah satu tokoh pahlawan nasional yang berasal dari Bogor.

KH Tb Muhammad Falak adalah salah satu ulama besar Indonesia yang dikenal berbagai macam perannya di masyarakat. Ia merupakan seorang pemuka agama Islam yang dikenal dalam pergerakan sufi di Indonesia. 

Kiai kharismatik ini juga dikenal sebagai aktivis dan tokoh spiritual dalam pergerakan menentang penjajahan di Nusantara. 

KH Tb Muhammad Falak lahir di Sabi, Pandeglang, Banten tahun1842. Ia merupakan putra KH Tb Abbas, keturunan dari Keluarga Kesultanan Banten, silsilah dari Syaikh Syarif Hidayatullah dan Ratu Quraisyn yang juga masih keturunan Kesultanan Banten.

Selama hidupnya, KH Tb Muhammad Falak dikenal sebagai kyai kharismatik yang berasal dari kalangan pesantren. Senantiasa meneladani perjalanan hidup para ulama, yang bersumber pada jejak Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

KH Tb Muhammad Falak lahir dari orang-orang yang memahami perjuangan dan semangat mempertahankan tanah leluhur dari para penjajahan siapapun.

Baca Juga : Sekda Ingin Generasi Muda Maknai Hari Pahlawan Dengan Karya 

KH Tb Muhammad Falak yang akrab dipanggil Mama Falak adalah pendiri Pondok Pesantren di Bogor pada tahun 1878 yang dinamai Pondok Pesantren Al-Falak di Pagentongan Kota Bogor.

Karena kebesaran nama dari Mama Falak, bertepatan dengan hari Santri nasional, Pemerintah Kota Bogor menjadikannya sebagai nama salah satu jalan di Kota Bogor.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, meresmikan penggantian nama Jalan Daarul Quran menjadi Jalan KH Tubagus Muhammad Falak, di Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
 
Perubahan nama itu merupakan bagian dari perayaan Hari Santri Nasional, yang jatuh setiap 22 Oktober. Acara peresmian terpusat di Pondok Pesantren Al Falak, Pagentongan, Bogor.
 
"Hari ini adalah hari istimewa, karena secara resmi nama sesepuh, guru dan idola kita, KH Tubagus Muhammad Falak diabadikan menjadi nama jalan di Bogor,” kata Bima Arya, Kamis 20 Oktober 2020.

Jalan KH Tubagus Muhammad Falak menghubungkan Jalan Dr Sumeru dengan Jalan Mayjen Ishak Djuarsa dan Jalan Letjen Ibrahim Adjie. Perubahan nama itu tertuang dalam Surat Keputusan Wali Kota Bogor Nomor: 620.45-763/2020.
 
Menurut Bima, pergantian nama itu menandakan kawasan sepanjang Jalan Dr Sumeru hingga Jalan Letjen Ibrahim Adjie, merupakan pusat kegiatan religius.