BOGOR, CEKLISSATU - Pekan ke-30 BRI Liga 1 Indonesia akan menjadi minggu yang keramat bagi Persikabo 1973. Bagaimana tidak, nasib mereka untuk bisa bertahan di kasta tertinggi Liga Indonesia itu akan ditentukan dari hasil pertandingan Laskar Padjajaran menghadapi tuan rumah Persik Kediri pada 28 Maret mendatang.

Apabila di laga tersebut, klub yang baru saja dilatih kembali oleh Djajang Nurjaman itu kembali kalah. Secara otomatis, Manahati Lestusen dkk akan terdepak dari Liga 1 dan bermain di Liga 2 musim 2024-2025 mendatang.

Pasalnya, hingga saat ini, posisi Persikabo 1973 di papan klasemen berada di juru kunci dengan hanya mengantongi 17 poin. 

Baca Juga : Hasil Pemilu di Jabar: Prabowo-Gibran Unggul di Pilpres, Lolos ke Senayan Komeng Raih Suara Tertinggi

Artinya, Persikabo 1973 tertinggal 14 poin dari PSS Sleman, Arema FC dan Persita Tangerang yang memiliki 31 poin. Beruntung, klub kebanggaan Kabupaten Bogor itu masih memiliki tenggang waktu untuk mempersiapkan laga penentuan tersebut.

Djajang Nurjaman sendiri menegaskan timnya tidak akan menyerah begitu saja. Dan akan mengoptimalkan sisa lima pertandingan untuk keluar dari lubang jarum.

"Kami belum menyerah masih ada peluang, kami tetap berusaha latihan lagi satu minggu untuk menghadapi Kediri," kata Djajang.

Jeda laga internasional, akan dimanfaatkan oleh coach Djanur untuk membenahi tim asuhannya untuk menghadapi Persik Kediri nantinya. Salah satu yang menjadi sorotan pelatih asal Majalengka itu adalah lini serang yang masih dianggap tumpul.

“Pemain kami tidak cukup tajam dalam mencetak gol ke gawang lawan. Dan itu akan jadi pekerjaan rumah kami untuk melakukan pembenahan,” tandasnya.