JAKARTA, CEKLISSATU  – Direktorat Jenderal Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Dirjen PKTL KLHK) Hanif Faiskol Nurofiq mengatakan, bahwa pengelolaan lingkungan harus mampu menghasilkan keuntungan.

Hanif Faisol mengatakan, pentingnya perubahan paradigma dalam pengelolaan lingkungan hidup.

“Saat ini paradigma kita dalam pengelolaan lingkungan sekarang harus berorientasi pada profit (profit-centered),” kata Hanif dalam rapat Koordinasi Tata Lingkungan Indonesia 2024 di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, pada Rabu 18 September 2024.

Ia menjelaskan, dalam pengelolaan lingkungan hidup, harus diperhatikan dengan serius, terutama dari aspek industrialisasi.

Baca Juga : Dipukuli dan Disiram Air Panas, Santri Markaz Syariah Jadi Korban Penganiayaan

“Contoh seperti Bantargebang. Itu tidak bisa lagi hanya menjadi masalah Pemerintah Provinisi DKI Jakarta dan Kabupaten Bekasi saja, tetapi bersama-sama semua harus dipikirkan, untuk menghasilkan langkah-langkah yang konkret," tegasnya.

Melalui rakor pengelolaan lingkungan itu, Hanif Faisol mengatakan, harus segera ditemukan solusi untuk pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di seluruh Indonesia, dan mendorong pengelolaan lingkungan hidup menjadi sektor yang menarik dan mampu menopang kehidupan.

“Tidak ada pilihan lain, kita harus mengahasilkan keuntungan jika ingin pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,” ujar dia.

Baca Juga : Pemeriksaan Jalur Selesai, Kereta Cepat Whoosh Kembali Beroperasi dengan Kecepatan Maksimum 160 kmh  

“Dalam pengelolaan lingkungan tidak terlepas dari aspek industrialisasi, itu menjadi penting. Kita juga harus bisa menghasilkan usaha baru dalam sektor tersebut. Itu harus kita bangkitkan dalam rakor ini, dan diharapkan bisa bergulir di daerah daerah," pungkasnya.