JAKARTA, CEKLISSATU – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) , Tirto Karnavian mengatakan World Water  Forum ke-10 harus menjadi mercusuar dalam permasalahan air.

Selain itu juga menjadi pemandu jalan menuju kerja sama yang inklusif, berdampak, dan saling menguntungkan, untuk melindungi generasi mendatang.

Ada tiga point penting yang disampaika Tito karnavian di World Water Forum ke-10 yang diselenggarakan di Bali itu.

Baca Juga : Kapolri dan Panglima TNI Cek Kesiapan Venue GWK, Jelang KTT World Water Forum ke-10

Poin pertama , kata Tito, menghadapi permasalahan airu perlu adanya solidaritas dan inklusivitas di antara seluruh negara dan pemangku kepentingan terkait air.

Mantan Kapolri itu menekankan, World Water Forum ke-10 harus mendorong upaya inovatif untuk menjamin keberlanjutan sektor air.

Kata dia, forum air harus terus memberikan hasil nyata terkait pengelolaan sumber daya air terpadu.

Baca Juga : Berhasil Tingkatkan Kualitas Air, Pemerintah Pamer Citarum Harum di World Water Forum ke-10 di Bali

“Serta akses terhadap air minum yang bersih dan aman serta sanitasi yang memadai,” kata Tito Karnavian di kutip dari laman resmi World Water Forum, Selasa, 21 Mei 2024.

Poin kedua adalah perlunya membangu sinergi dalam berbagai proses yang terkait dengan pengelolaan air.

Untuk itu, kata Tito, perlu ada keterlibata. Seluruh pihak, dari tingkat lokal, nasional, regional, hingga internasional seperti PBB.

Baca Juga : Kenalkan Teknologi Bendung Modular di World Water Forum, PUPR: Tingkatkan Produktivitas Irigasi

Semua itu penting untuk memastikan implementasi nyata dari target dan tujuan global terkait air.

Termasuk percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) pada 2030.

Poin ketiga yang disampaikan Tirto Karnavian adalah perlunya komitmen politik yang membawa hasil nyata.

Baca Juga : Pemkot Bogor Rilis Logo Resmi HJB ke-542, Ini Maknanya

Dia menegaskan, semua itu perlu adanya komitmen dari pemerintahan di dunia untuk mengubah diskusi menjadi tindakan.

“Pembuatan kebijakan yang efektif dan komitmen jangka panjang terhadap solusi air akan menentukan keberhasilan pembahasan saat ini dan seterusnya,” ujarnya.

Dia mengaskan, menangani permasalahan air itu memerlukan kepemimpinan yang kuat dari para pembuat kebijakan, juga menjadi tanggung jawab profesional maupun akademisi.

Baca Juga : Rudy Susmanto Ketua DPRD Kabupaten Bogor Menilai Burhanudin Sosok Inspiratif dan Panutan

Air bersifat politis. Sangat mendesak bagi manusia, untuk itu pemerintah harus menunjukkan solidaritas dan berkolaborasi dalam mengatasi krisis air,”katanya.