CIANJUR,CEKLISSATU-  Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur, Jawa  Barat  memanggil pihak sekolah SDN Kencana Sari, Desa Limbangan Sari, Kecamatan Cianjur Kota diminta klarifikasi dugaan penyelewengan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2021-2022, Jumat, 01 Desember 2023.


Plt Kadisdik  Ruhli Solehudin membenarkan adanya dugaan penyelewengan  tersebut, Pihaknya lanjut Ruhli sudah memanggil pihak sekolah untuk menelusuri  adanya dugaan penyelewangan tersebut.


“Kejadian tersebut dugaan penyelewengan PIP tersebut terjadi di Cianjur dan kejadian tersebut terjadi pada tahun 2021-2022 dan saat ini kita melaksanakan penelusuran terkait hal tersebut dan mengklarifikasi kejadia tersebut,” ujarnya.

Baca Juga : Uang Logam Rp500 Emisi 1991, 1997, dan Rp1.000 Emisi 1993, Sudah Tak Berlaku Mulai 1 Desember 2023


Jika nanti ditemukan adanya penyelewengan Program  Bantuan PIP, kata Ruhli pihaknya akan menjatuhkan sanksi kedinasan setelah  dilakukan penelusuran dan klarifikasi.


“Jika nanti ditemukan adanya peyimpangan dikemudian hari tentu kita akan sanksi kedinasan namun jika terjadi tindak pidana di kemudian hari kita serahkan ke bagian ranah hokum,” imbuhnya.


Ruhli juga mengatakan saat ini proses klarifikasi dari pihak sekolah sedang berlangsung.


“Ya hari ini sudah kita panggil untuk klarifikasi, masih berlangsung,” singkatnya.


Sebelumnya dugaan penyelewengan Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) ini terbongkar saat salah satu orang tua murid akan mencairkan uang bantuan tersebut ke salah satu Bank, namun pihak Bank mengatakan sudah ada yang mencairkan sambil menunjukan bukti pencairan.


Orang tua murid juga mempertanyakan sebelumnya  buku rekening penerima bantuan tersebut dikumpulkan di salah satu guru dan adanya potongan.


"Waktu mau pencairan kata Satpam  sudah ada yang  ambii oleh seseorang  sambil memberikan buktinya, terus juga  elama ini pun buku tabungan juga dikumpulkan di sekolah tidak dipegang oleh saya, tidak tahu kalau wali murid lain gimana, ya mungkin juga sama. Kalau potongan ada bervariatif tahun sebelumnya," ujar M (45) salah satu orang tua murid.