BOGOR, CEKLISSATU - Dosen Sains Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Djuanda (Unida) Robby Firliandoko mendorong mahasiswa pelajar dan pemuda untuk memperkuat pondasi agama dan berorganisasi untuk bisa menghadapi Quarter Life Crisis. Hal ini disampaikannya saat menjadi narasumber Talkshow “Mengenal dan Melewati Quarter Life Crisis” yang digelar oleh Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba di Korner Coffe N Eatery Bojong Baru pada Minggu (12/2/2024).

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Siti Aminah menyampaikan bahwa acara ini merupakan tugas praktik mata kuliah Event Organizer. 


"Dalam kegiatan ini kami kenghadirkan 2 narasumber yang memiliki latar belakang sebagai dosen Fakultas Komunikasi, Bapak Robby Firliandoko M.Si merupakan Dosen Sains Komunikasi Unida dan Ibu Nur Azimah, M.Sos yang merupakan Dosen KPI Laa Roiba," katanya saat sambutan.

Talkshow ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai kampus dan juga komunitas yang ada di Bogor, seperti Taman Bercerita dan Jurnalistik Kalpataru.


Robby Filriandoko mengatakan bahwa sebenarnya konsep QLC ini disampaikan pada saat Covid. Dimana anak-anak muda usia 18-30 tahun, mengalami kebingungan.

Baca Juga : Diduga Pesta Miras Dicampur Durian, Tiga Warga Cariu Tewas


"Ketika ini terjadi, kembali lagi kita harus mengenal siapa diri kita, setiap orang punya kelemahan dan kelebihan, tapi jangan ditonjolkan kelemahannya tapi kelebihannya. Dan jangan lupa, perkuat pondasi agama kita," ucapnya setelah selesai menjawab pertanyaan mengenai definisi QLC.


Dalam kesempatan yang sama, Nur Azhima mejelaskan bahwa Quarter Life Crisis (QLC) adalah adanya krisis emosional yang ada pada diri kita sendiri, biasanya menyerang saat usia 18-30 tahun. Dan semua orang pasti melewati fase ini, tapi bagaimana kita menghadapi tergantung bagaimana individu itu menghadapinya.


"Ga ada nya progres dari diri kita, harus melakukan identifikasi untuk meraih kesuksesan. Membandingkan capaian orang lain, stuck ditempat dan bingung mau kemana," jelasnya.


Selanjutnya, Robby Filriandoko yang juga Founder Bogor Ngariung dan Wakil Direktur Kabekraf menambahkan bahwa solusi yang tepat dalam menghadapi QLC ini adalah dengan bergaul bersama orang yang tepat, jangan bergaul dengan yang toxic, dan jangan lupa berteman dengan teman yang bisa saling support.


"Berorganisasilah, karena di sana kita akan ketemu banyak orang, memberikan dan mendapatkan dukungan serta bisa mengatur emosi," ungkapnya.