JAKARTA, CEKLISSATU - Di tengah latihan militer bersama antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel), Korea Utara (Korut) kembali menembakkan rudal balistiknya pada Minggu 19 Maret 2023 pukul 11.00 waktu setempat.
Hal itu berdasarkan laporanyang disampaikan Kementerian Pertahanan Jepang dan militer Korea Selatan.
Dilansir dari CNN, Senin 20 Maret 2023, Kementerian Pertahanan Jepang melaporkan, rudal balistik yang ditembakkan dengan ketinggian maksimum sekitar 50 km dan terbang sejauh sekitar 800 km. Sementara itu, militer Korea Selatan menambahkan bahwa rudal ditembakkan dari daerah Dongchang-ri di Provinsi Pyongan Utara dan mendarat di laut antara Semenanjung Korea dan Jepang.
Setelah rudal mendarat, Penjaga Pantai Jepang memperingatkan semua kapal untuk menunggu informasi lebih lanjut, tidak mendekati benda jatuh, dan melaporkan sesuatu yang mencurigakan.
Baca Juga : AS-Korsel Latihan Bersama, 800 Ribu Pelajar dan Pekerja Korut Siap Perang
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan, pihaknya telah memperkuat pengawasan dan kewaspadaan dalam persiapan peluncuran tambahan sambil mempertahankan postur kesiapan penuh melalui kerja sama yang erat dengan Amerika Serikat (AS).
Dalam beberapa hari terakhir, Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba rudal, termasuk peluncuran rudal balistik jarak jauh (ICBM) pada Kamis 16 Maret 2023, jelang pertemuan pemimpin Korea Selatan dan Jepang di Tokyo.
Pemerintah Jepang dan Korea Selatan mengutuk keras peluncuran rudal Korea Utara.
Mereka menyebut itu sebagai pelanggaran yang jelas terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Peluncuran berulang Pyongyang mengancam perdamaian dan keamanan Jepang, kawasan serta komunitas internasional," sebut Kementerian Pertahanan Jepang.
Uji coba rudal Korea Utara teranyar ini bertepatan dengan latihan militer terbesar (Freedom Shield) bersama AS dan Korea Selatan, yang dimulai pada Senin 13 Maret 2023 dan berlangsung selama 11 hari.
Menjelang latihan tersebut, Korea Utara telah mengancam akan mengambil tindakan balasan terberat terhadap plot paling kejam dari AS dan para pengikutnya.
Peluncuran rudal balistik pada Minggu terjadi sehari setelah surat kabar Korea Utara Rodong Sinmun melaporkan pada Sabtu (17/3), sekitar 800.000 pelajar dan pekerja di seluruh negeri pada Jumat (16/3) saja telah menyatakan keinginan untuk mendaftar atau mendaftar ulang di militer untuk melawan AS.
Pemimpin Korea Utara Kim, Jong Un menuduh AS dan Korea Selatan meningkatkan ketegangan melalui latihan militer tersebut.


Comment