JAKARTA, CEKLISSATU – Tim SAR Gabungan masih melanjutkan pencarian satu wisatawan WN Taiwan bernama Shih Yi Chang (46) korban kecelakaan KM Parikudus yang terbalik di perairan Pulau Rambut Kepulauan Seribu, Jakarta.

Ratusan personel tim SAR gabungan telah melakukan pencarian sejak Selasa (12/3/2024) pagi, dilengkapi dengan tujuh kapal yang mempunyai kemampuan alat utama.

Di antaranya RIB 03 Jakarta, KN SAR Antasena, Kapal Patroli TNI AL, Kapal Patroli PolAir Polda Metro Jaya, Kapal Patroli Polres Kep. Seribu, KM Payung, dan Rubber Boat. 

Baca Juga : Pencarian WN Taiwan di Kepulauan Seribu, Tim SAR Gabungan Kerahkan Tujuh Kapal

Operasi SAR dilakukan dengan membagi area pencarian menjadi dua. Dimana tim pertama melakukan pencarian melalui proses penyelaman di sekitar lokasi kejadian dengan kedalaman kurang lebih 17 meter di bawah permukaan air. 

Tim lainnya melakukan pencarian di atas permukaan air dengan menyisir perairan Kepulauan Seribu menggunakan Kapal Patroli hingga radius 106 NM (Nautica Miles) dari lokasi kejadian. 

"Kami bersama unsur SAR gabungan terus melakukan upaya yang maksimal dalam pencarian terhadap korban hingga petang tadi namun belum membuahkan hasil, rencana penyisiran akan kita lanjutkan besok pagi,” ungkap Kepala Basarnas Jakarta, Desiana Kartika Bahari selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR. 

Baca Juga : Kapal KM Parikudus Terbalik di Kepulauan Seribu, Satu WN Taiwan Hilang

Kartika mengatakan, pihaknya juga melakukan pencarian di malam hari. Hal ini dilanjutkan dengan pemantauan melalui proses pemapelan terhadap kapal-kapal yang melintas di lokasi kejadian. 

Tim SAR gabungan juga menemui kendala dalam melakukan proses pencarian diantaranya adalah gelombang yang cukup tinggi dan visibilty penyelaman yang terbatas dengan jarak pandang kurang lebih hanya 1 meter.

Unsur SAR gabungan yang terlibat dalam operasi SAR diantaranya adalah Basarnas Jakarta, Basarnas Spesial Group, Polair Polda Metro Jaya, Polres Kepulauan Seribu, Pos TNI AL Pantai Mutiara, Damkar Kepulauan Seribu, KKP Tanjung Priok, dan Pihak Asha Resort.