SEMARANG, CEKLISSATU – Guna pengecekan kesiapan pengamanan Operasi Ketupat Libur Idul Fitri 2024, Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan melakukan survei Tol Jawa Tengah jalur Semarang-Salatiga dan Solo-Yogyakarta.

"Hari ini kita melaksanakan survei kesiapan untuk pengamanan Operasi Ketupat Libur Idul Fitri Tahun 2024," ungkap Aan Suhanan, Kamis (25/1/2024).

"Dan mendapatkan presentasi dari Dirlantas Polda Jawa Tengah tentang kesiapan Polda Jawa Tengah menghadapi Libur Idul Fitri," tambah Aan Suhanan.

Pengecekan tersebut mulai dari personel, operasional, pemetaan trouble spot, black spot, dan cara bertindak yang akan dilakukan menjelang libur Idul Fitri.

Baca Juga : Dinilai Akan Berdampak Penurunan Omzet, Pengusaha di Bogor Tolak Kenaikan Pajak Hiburan 40 Persen

"Ada beberapa trouble spot yang mungkin kita antisipasi untuk di jalan tol, rest area, masih menjadi titik trouble spot yang akan terjadi pelambatan bahkan kepadatan di sana," terangnya.

Aan Suhanan menyebutkan, pengaturan arus lalu lintas di rest area juga menjadi perhatian, mengingat diperkirakan akan terjadi peningkatan volume kendaraan dan terbatasnya kapasitas parkir.

"Rest area ini sangat terbatas kapasitas parkirnya, kita perlu melakukan pengaturan arus lalu lintas di dalam rest area kemudian perlu ada penambahan area parkir dan perlu mengatur lamanya waktu beristirahat di rest area," ucap Aan Suhanan.

Selain itu, antisipasi juga dilakukan pada rest area yang menjadi titik atau trouble spot terjadinya perlambatan, serta terjadinya bottle neck di beberapa ruas jalan di Semarang dan sekitarnya.

Baca Juga : Kecelakaan Bus PO Shantika di Tol Pemalang Jawa Tengah, Dua Orang Tewas, 16 Luka-luka

"Kemudian di jalur arteri ini ada beberapa yang mungkin nanti menjadi hambatan," tuturnya. 

"Pertama lintasan sebidang di lintasan kereta api, badan jalan, juga akan menjadi trouble spot, ini kita akan mengatur, menjaga, sehingga tidak terjadi kecelakaan dan kemacetan," jelasnya.

Aan Suhanan mengungkapkan, rencana rekayasa lalu lintas di tol yang akan diberlakukan berupa one way. 

Kemudian pengelolaan arus lalin juga dilakukan guna mengantisipasi kepadatan masyarakat seperti di pasar tumpah dan jalur wisata.

"Di jalur wisata akan kita antisipasi, kita akan buat CB CB, kemudian akan berkoordinasi dengan stakeholder pengelolaan arus lalu lintas di area wisata, ini kita bisa kelola dengan baik," tegasnya.

Aan Suhanan mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan dengan menyiapkan kesehatan dan kondisi fisik yang prima agar perjalanan aman, nyaman dan selamat.

"Stop mengemudi kalau badan tidak prima, kemudian kendaraan juga disiapkan karena kendaraan yang siap ini berkontribusi untuk kelancaran lalu lintas, ikuti perkembangan informasi lalu lintas baik itu di Call Center NTMC, media Jasa Raharja," pungkasnya.