BOGOR, CEKLISSATU - Tahun ini, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University kembali berperan aktif dalam membantu masyarakat untuk mensukseskan ibadah kurban 1445 H. Sebanyak 369 petugas yang terdiri atas mahasiswa sarjana, pendidikan profesi, pascasarjana, serta 63 staf pengajar siap diterjunkan sebagai tim pemeriksa hewan dan daging kurban. Rencananya, petugas ini akan diterjunkan ke beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Provinsi DKI Jakarta.

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB), Dr drh Amrozi mengatakan sebanyak 369 petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban akan disebar di Kabupaten Bogor sebanyak 100 orang. Petugas lainnya, sebanyak 185 orang ditugaskan di Kota Bogor, 39 orang ke Kota Depok, dan 45 orang DKI Jakarta.

Dr Amrozi menambahkan pengiriman petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban menjadi salah satu aksi nyata kepedulian IPB University kepada masyarakat. “Selain menjamin keamanan dan kualitas daging kurban yang akan dikonsumsi oleh masyarakat, delegasi IPB University ini juga bertugas untuk memutus rantai penyebaran penyakit hewan menular dan zoonotik yang mungkin muncul akibat arus mobilitas ternak yang mengiringi hari raya kurban,” kata Dr Amrozi.

Baca Juga : PBVSI Targetkan Lolos Grand Final  Turnamen Princess Cup di Thailand

Kegiatan pengabdian rutin SKHB IPB University ini tidak akan terwujud tanpa kerja sama dan bantuan dari Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB University; Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor; Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor; Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Depok; Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta; dan seluruh pihak lain yang telah mendukung berlangsungnya kegiatan ini.

Pelepasan Petugas Pemeriksa Kesehatan Hewan dan Daging Kurban 1445 H dari SKHB IPB University dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Prof Deni Noviana, di Gedung SKHB A.

Dalam sambutannya, Prof Deni menyampaikan terimakasih kepada Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis yang selalu hadir di tengah masyarakat dengan melibatkan dosen dan mahasiswa untuk melaksanakan fungsi Tridharma perguruan tinggi. Khususnya dalam penjaminan daging agar aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) agar masyarakat aman dalam memastikan daging yang akan dikonsumsi.

Prof Deni juga berpesan agar mahasiswa mendapat pembekalan yang cukup serta diberikan pemahaman tentang penyakit termasuk penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). Ia menerangkan, LSD merupakan penyakit yang sering kali ada pada hewan qurban.

“Sehingga mahasiswa harus update terhadap penyakit-penyakit terkini apakah daging dari hewan berpenyakit boleh dikonsumsi atau tidak, atau malah tidak boleh disembelih,” kata Prof Deni.

Selain itu Prof Deni berpesan bagi para mahasiswa untuk menggunakan kesempatan turun ke lapangan ini sebaik mungkin. Hal ini karena ada kewajiban bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat, meningkatkan kemampuan komunikasi, kerjasama, dan critical thinking.

“Dengan mengetahui situasi di lapangan, seperti kekurangan fasilitas pendukung untuk kesehatan hewan, maka mahasiswa harus kreatif menyampaikan kepada pengurus di lapangan, ini kesempatan melatih komunikasi dalam hal tersebut. Selamat bekerja, Semoga berjalan lancar,” ucapnya.