BOGOR, CEKLISSATU - kemampuan mengarahkan dan para pegawai PD Pasar Tohaga, dalam mengembangkan pasar rakyat yang ada di wilayah Kabupaten Bogor diteliti. Sebab, dari sekian banyak pasar rakyat yang tersebar di setiap wilayah, keberadaannya sama sekali tidak ada perkembangan.

Seperti terlihat di Pasar Cijeruk, Kecamatan Cijeruk. Pasar rakyat dibawah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor yang diresmikan era Bupati Ade Yasin itu, sama sekali tidak berkembang. 

 “Bisa dilihat kondisi Pasar Cijeruk, seperti hidup segan mati tak mau,” kata Ketua LSM Jaringan Advokasi Masyarakat Pakuan Padjadjaran (JPP), Saleh Nurangga, saat di konfirmasi melalui telepon selulernya, Kamis (12/9).

Menurut Saleh, seharusnya arah PD Pasar Tohaga yang dipimpin Haris Setiawan sebagai Direktur Utama (Dirut), melakukan inovatif atau inovasi terhadap keberlangsungan pasar tersebut. 

 “Kalau hanya dengan menjual sayuran, buah-buahan, pakaian dan kebutuhan pokok lainnya, pesimis Pasar Cijeruk saya akan berkembang. Bagaimana pun masyarakat atau pembeli, lebih memilih berbelanja ke Pasar Cigombong atau Pasar Bogor,” ungkapnya.

Baca Juga : Angka Universal Coverage Jamsostek Diharapkan Terus Meningkat, Wapres Berikan Paritrana Award

Haris Setiawan, kata Saleh, yang dipercaya untuk menahkodai PD Pasar Tohaga, harusnya dapat melihat peluang yang ada di sekitar lokasi Pasar Cijeruk. Dimana lokasi pasar yang berada di jalur alternatif atau lintasan, baik para pengendara yang melintas dari arah Kota Bogor menuju Cigombong dan Sukabumi maupun sebaliknya, bisa dijadikan tempat istirahat pengendara.

 “Bila saya lihat, halaman parkir Pasar Cijeruk itu kan luas, bisa dijadikan rest area untuk para pengendara beristirahat,” paparnya.

Setelah itu, sambung Ketua LSM JPP, untuk memberikan rasa nyaman dan santai kepada para pengendara, keberadaan bangunan ke dua dibelakang Pasar Cijeruk yang awalnya diperuntukkan bagi pedagang basah atau sejenisnya, penjual daging ayam, daging sapi, ikan dan komoditi lainnya bisa dimanfaatkan untuk pedagang kuliner dengan menyajikan beragam makanan.

 "Daripada sekarang, bangunan yang merupakan bantuan lanjutan dari pemerintah pusat senilai miliaran itu terbengkalai, karena tidak ada pedagang yang mau menempati, lebih baik dijadikan sebagai lokasi sentra wisata kuliner Pasar Cijeruk. Biar uang rakyat yang dibangunkan ke bangunan pasar itu tidak mubazir," imbuhnya .

Saleh minta, Badan Pengawas (Bawas) Pasar Tohaga beserta anggota DPRD Kabupaten Bogor, melakukan penilaian secara objektif kepada jajaran direksi PD Pasar Tohaga terutama Haris Setiawan. Terlebih lagi, selama menjabat sebagai pemimpin, tidak ada prestasi apa pun yang dapat ditunjukkan dalam mengelola pasar.

 "Makanya saya heran, bisa-bisanya Haris Setiawan terpilih lagi menjadi Dirut PD Pasar Tohaga," tukasnya.