SITUBONDO, CEKLISSATU - Seorang nenek berusia 70 tahun dilaporkan hilang di kawasan Taman Nasional Baluran Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

“Benar ada laporan seorang nenek hilang di Taman Nasional Baluran," ujar Kordinator Pusat Pengendali Operasi  (Pusdalops) BPBD Situbondo Puriono, Rabu 6 Juni 2022.

Nenek tersebut diketahui bernama Sadi alias Totok berumur sekitar 70 tahun. Menurutnya, diduga nenek Sadi tersesat di tengah hutan Taman Nasional Baluran. 

Berdasarkan keterangan para saksi, nenek Sadi di hutan Baluran sedang mencari biji pohon akasia di blok Lempuyang, Resort Balanan, Taman Nasional Baluran. 

Baca Juga : Pelari Jalur Pendakian Gunung Arjuno yang Hilang Ditemukan Selamat di Curah Sriti

“Dia aktivitasnya mencari biji akasia di kawasan Taman Nasional Baluran, dan diduga bingung mencari jalan pulangnya,” ujar Puriono.

Nenek tersebut berangkat dari rumahnya sekitar pukul 13.00 WIB dan sampai di hutan Baluran Sabtu 2 Juli lalu. Namun sampai Rabu ini tak kunjung pulang. Korban sempat bertemu petugas TNB dan diminta kembali pulang, karena kondisi nenek Sadi dilihat sudah pikun.

"Namun imbauan itu tidak digubris mungkin karena memang sudah mulai pikun, sehingga dia melanjutkan perjalanan mencari biji pohon akasia itu," paparnya.

Puriono mengaku petugas BPBD Situbondo mendapatkan laporan orang hilang di kawasan Taman Nasional Baluran pada Minggu 3 Juli. 

“Pihak keluarganya melaporkan hilang, karena korban sejak hari Sabtu tidak kunjung pulang,” tambah Puriono.

Petugas gabungan dari BPBD Situbondo, Taman Nasional Baluran, Polisi, TNI dan dibantu Kantor SAR Jember, diterjunkan untuk mencari keberadaan Nenek Sadi. Namun hingga Rabu sore 6 Juli 2022 korban masih belum diketemukan.

"Kita masih terus melakukan pencarian, karena belum ada tanda-tanda diketemukan. Kami telah menyisir lokasi yang diduga tempat korban mencari biji pohon akasia namun tidak ditemukan," sambungnya.

Menurutnya untuk area pencarian akan diperluas ke kawasan lainnya di Taman Nasional Baluran.

Kita hari ini melakukan pencarian Kembali, siapa tahu bisa diketemukan,” pungkas Puriono.