BOGOR, CEKLISSATU - DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Bogor resmi menjadi satu fraksi yang diberi nama Fraksi Aswaja periode 2024-2029 dengan tujuan untuk memperjuangkan kepentingan umat terutama dari kalangan Nahdiyin atau Nahdlatul Ulama (NU).

Ketua DPC PKB Kota Bogor Dewi Fatimah mengatakan bahwa dirinya beserta keluarga besar PKB Kota Bogor bahagia serta terharu atas momen bersatunya dua kekuatan NU di 'Kota Hujan' ini.

"Penggabungan ini sangat berarti dan menjadi sejarah tersendiri bagi perjalanan politik PKB di Kota Bogor," ucapnya pada Minggu, 5 Mei 2024 di aula DPRD Kota Bogor.

Baca Juga : Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Capai 5,17 Persen, LPEM FEB UI Sebut Ini Penyebabnya

Menurut Dewi, terbentuknya Fraksi Aswaja di DPRD Kota Bogor diharapkan dapat bermanfaat untuk memperjuangkan harapan Nahdiyin, para sesepuh, ajengan, kyai dan menjadi pusat perjuangan politik Aswaja di Kota Bogor.

Selain itu, Dewi juga mengajak PPP untuk berjuang bersama dan merebut kemenangan di Pilkada 2024. "Kami mengajak PPP bersama sebab perjuangan politik kita tidak cukup hanya dengan membentuk Fraksi Aswaja," tegasnya.
 
Sementara itu, Ketua DPC PPP Kota Bogor Zaenul Mutaqin menyebut bahwa PKB dan PPP lahir dari rahim yang sama yakni NU

"Tentunya, sudah jadi kewajiban partai yang ada di DPRD untuk memperjuangkan kepentingan umat terutama Nahdiyin. PPP contohnya, sejak 2011 kita sudah berinisiatif melahirkan raperda Diniyah Takmiliyah dimana salah satu outputnya adalah intensif guru ngaji. Kemudian, di tahun 2019 ada usulan Perda Ponpes yang tujuannya ingin ponpes jadi makmur dan besar. Jadi, dua perjuangan ini akan menjadi catatan ke masyarajat terkait perjuangan umat yang kita lakukan di DPRD," jelasnya.

Pria yang akrab disapa ZM ini mengungkapkan bahwa hari ini momentum kader nahdiyin bersatu dalam satu rumah di Fraksi Aswaja sehingga menjadi kekuatan politik yang berbeda dan diperhitungkan kedepannya. 

"Untuk nama saja kita tidak biasa atau out of the box. Kita tidak menggabungkan nama partai, tapi langsung menjadikan Aswaja sebagai nama fraksi dan untuk pilkada, kita punya mekanisme serta aturan main masing-masing. Tapi, ini langkah awal nahdiyin bersatu, dimana bisa saja pada pilkada ada di satu barisan yaitu dalam barisan aswaja. Lalu, memiliki daya tawar ke calon lebih tinggi dan kuat," imbuhnya.

Kendati demikian, ZM mengaku bahwa bergabungannya dua parpol ini sangat menarik karena selama ini mungkin terjadi persaingan politik yang cukup keras antara PKB dan PPP termasuk di Kota Bogor. 

"Namun, terjadinya silaturahmi beberapa hari terakhir merupakan sebuah kejutan dan langkah politik yang cukup brillian dari PKB-PPP di Kota Bogor. Ini bisa menjadi babak baru membangun kekuatan politik aswaja di Kota Hujan yang sampai saat ini masih belum mampu bicara banyak dalam konteks politik kekuasaan," ujarnya.

Ditempat yang sama, Wakil Ketua DPW PKB Jawa Barat Heri Firdaus meyakini bahwa bersatunya PKB dan PPP di Kota Bogor akan menjadi kekuatan politik yang dahsyat. 

"Bersatunya PKB dan PPP dengan membawa gagasan politik Aswaja akan menjadi faktor pembeda dari gerakan politik yang ada di Kota Bogor. Kami akan menawarkan politik yang mengedepankan nilai-nilai Aswaja dalam setiap langkah politiknya," katanya.