BOGOR, CEKLISSATU - Aktivis Muda Nahdlatul Ulama (NU) Kota Bogor, Rommy Prasetya mengucapkan selamat datang dan bertugas untuk Hery Antasari yang kini menjabat sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor menggantikan Bima Arya dan Dedie Rachim.

Pria yang akrab disapa Rommy ini mengatakan bahwa sebagai Pj. Wali Kota Bogor, Hery Antasari dalam bekerja harus melihat kebutuhan substansial dalam membenahi 'Kota Hujan' ini sebab masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang harus dikerjakan. 

Misalnya, terkait semrawutnya penataan angkot, pembangunan yang tidak merata, angka pengangguran dan kemiskinan yang tinggi, fasilitas pendidikan juga tidak merata, bencana alam yang memakan korban jiwa masih terjadi dan lainnya. 

"Memang pembangunan di era Bima Arya ini marak. Namun, tidak merata ke semua wilayah. Banyaknya hanya di pusat kota saja," ucap Rommy dalam siaran persnya pada Selasa, 23 April 2024.

Rommy menyebut bahwa sebagai Pj. Wali Kota Bogor juga harus turun langsung ke masyarakat terutama perbatasan dengan Kabupaten Bogor. 

Disana, masih kata Rommy, banyak juga permasalahan di perbatasan dan harus segera dikoordinasikan dengan pemerintah Kabupaten Bogor.

Rommy berharap bahwa Pj. Wali Kota Bogor agar tidak mengikuti jejak wali kota sebelumnya lantaran Gus Rommy menilai baginya banyak melakukan pencitraan dan gimik semata.

"Ada sejumlah program yang sudah dilaunching dan diekspos besar-besaran namun kesininya tidak ditindaklanjuti. Jadi, hanya terksesan mewah di awal saja. Namun, tidak dilakukan secara konsisten," ungkapnya. 

Rommy menambahkan bahwa sebagai Pj. Wali Kota Bogor jelas harus netral dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada November 2024 mendatang sesuai amanah Undang-Undang.

"Jangan sampai keberadaan Pj. Wali Kota ini hanya untuk membantu calon tertentu saja yang akan maju di Pilwalkot Bogor. Harus dan wajib netral," katanya.