BOGOR, CEKLISSATU-Seorang warga  Kampung Sinar Wangi RT 02 RW 06, Desa Sukajadi Kecamatan Tamansari Kanupaten Bogor, Jawa Barat viral ditandu menggunakan kain melewati persawahan untuk dibawa ke Rumah Sakit karena menderita struk.

Acih salah seorang kerabat mengatakan, Titin yang berusia 30 tahun sebelum dibawa ke RS sempat diinfus di rumah pada hari Rabu . Namun, kondisinya semakin memburuk. Akhirnya, pihak keluarga terpaksa membawa Titin ke Rumah Sakit pada Minggu kemarin.

Akses jalan yang sempit dan tidak bisa lewati kendaran roda empat, bahkan kendara roda dua pun harus berhati hari karena jalan hanya satu meter itu, terpaksa pihak keluarga menandu Titin.

“Hari Rabu sempat di infus  manggil dokter dari puskesmas awalnya darah tinggi, lalu kena serangan struk akhinya dibawa ke RS pada Minggu kemarin, jalan yang sempit jadi ditandu oleh beberapa orang untuk bisa ke jalan besar masuk mobil,”kata Acih kepada wartawan .

Acih menambahkan namun pada Senin pagi pihak keluarga dikabakarkan bahwa Titin telah  meninggal dunia.

“Meninggal  di RS  tadi pagi langsung dibawa di mandiin , disolatkan langsung di makamkan gak jauh dari rumah duka,”katanya.

Baca Juga : Ukraina Batasi Harga Minyak Agar Rusia Merasakan Sanksi
Acih mengatakan, untuk kondisi jalan memang sejak dulu sampai hari ini sempit bahkan setiap kali ada warga yang sakit terpaksa harus ditandu dan digendong.

“Kalau yang sakit emang ditandu itu yang sakit parah, kalau kaya pusing demam itu ada yang digendong pakai motor juga kadang hati hati karena memang jalanya sempit,”katanya.

Acih berharap kejadian Serupa tidak terjadi kepada orang lain, dan terkait pelebaran jalan oleh pemerintah segera terwujud.

“Kalau masuk mobil kan gampang kalau ada apa apa misalnya warga yang sakit tidak perlu di gendong bahkan ditandu,”ungkapnya.

Sementara itu, Ketua RW 06 Asep mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali mengajukan usulan pelebaran jalan ke pemerintah desa, namun sebagian warga juga sudah menghibahkan tanahnya untuk dilakukan pelebaran.

“Kendalanya satu masih ada warga yang belum menghibahkan tanahnya untuk dilakukan pelebaran  jalan, sudah dua tahun pelebaran jalan tapi dari desa belum bisa membujuk satu warga untuk menghibahkan tanahnya,”katanya.

Untuk warga yang lain kata Asep sudah setuju tanahnya digunakan untuk pembangunan jalan karena mereka mengingkan kendaraan roda dua masuk ke pemukiman kampung Sinar Wangi yang berjumlah 60 kepala keluarga.

“Lumayan juga kalau ada yang sakit di bopong sejauh setengah kilometer ke jalan raya,”ungkapnya.

Ketua rukun warga berharap pasca kejadian itu,  warga yang masih mempertahankan tanahnya untuk dihibahkan pelebaran jalan bisa tersentuh hatinya.

“Mudah mudahan Pemkab Bogor juga bosa ikut turun terkait persoalan akses jalan di kampung kami ini kasihan warga ketika ada keperluan darurat,”ungkapnya