BOGOR, CEKLISSATU- Sebuah bangunan Pondok Pesantren Bainatul Amsor semi permanen di Kampung  Sinarjaya RT 04 RW 04, Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng hangus terbakar, pada Minggu malam 11 Desember 2022 sekira pukul 19.00 WIB. Api diduga berasal konsleting listrik dari handphone milik santri yang sedang di cas.

Api dengan cepat membakar bangunan semi permanen, di lantai dua pondok pesantren tersebut. Beruntung, api tidak merambat ke bangunan lain.


"Api diduga berasal dari Hp milik santri lagi di cas di lantai atas," ungkap Saksi mata Ahmad Nur Murtako kepada wartawan pada, Minggu 11 Desember 2022


Saat kejadian itu terjadi, Ahmad Nur Murtako bahwa hanya ada 4 orang santri yang ada di pondok pesantren tersebut. Namun, ke-4 orang santri itu sedang tidak berada di lokasi kejadian.


"Saat itu Santri itu sedang berada di rumah warga karena ada yang tahlilan," katanya.


Sementara itu, Komandan Regu (Danru) Damkar Sektor Leuwiliang Refgie Raullian mengatakan, kebakaran tersebut terjadi diduga akibat adanya hubungan pendek arus listrik.


"Dari keterangan tiga orang santri di pondok pesantren itu ada Hp yanh sedang di cas kemudian terjadi korseleting listrik," katanya.

Baca Juga : 40 Suporter Maroko Ditangkap Saat Bentrokan dengan Polisi Paris


Refgie Raullian mengatakan, pihaknya menerjunkan 2 mobil pemadam kebakaran dan 12 orang personil dari sektor Leuwiliang untuk melakukan pemadaman dan pendinginan di lokasi kejadian.


"Api kemudian dapat dipadam ka sekitar 1 jam kemudian," katanya.


Refgie Raullian mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya saja, satu bangunan pondok pesantren beserta isinya hangus terbakar.


"Karena sebagian santri saat itu sedang tahlilan di rumah warga," katanya.


Sementara itu, dari pantauan dilokasi kejadian, Kepala Desa Sibanteng, Didin Hapidudin langsung mengumpulkan warga untuk melakukan musyawarah dihadiri para tokoh masyarakat dan juga dua orang personil Satpol PP Kecamatan Leuwisadeng.


"Besok kita harus segera melakukan perbaikan pondok pesantren ini," ungkap Didin Hapidudin 


Akibat kejadian tersebut, Dirinya menyampaikan, total kerugian ditaksir mencapai Rp 100 juta.


"Total kerugaian ditaksir mencapai Rp 100 juta. Saya juga mengimbau kepafa masyarakat agat lebih berhati-hati saat melakukan pengecasan hp jangan sampai ditinggal agar kejadian serupa tidak terulang kembali," katanya.