JAKARTA, CEKLISSATU - Timnas sepak bola Indonesia akan melawan Timnas Irak dan Filipina di Stadion GBK Jakarta, masing-masing pada 6 Juni dan 11 Juni 2024 dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Harga tiket  melonjak dari Rp 100 ribu menjadi Rp 250 ribu. PSSI mengklaim sebanyak 78.000 tiket telah terjual.


Menurut Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia, Ignatius Indro, PSSI hanya mencari-cari alasan saja tiket dinaikkan karena mereka sedang membutuhkan dana untuk timnas.


"Itu alasan saja masyarakat tidak bisa dibodohi. Ini cara-cara aji mumpung, PSSI ingin mendapatkan cuan (keuntungan) di tengah euphoria publik terhadap kiprah timnas Indonesia yang memang sedang tinggi-tingginya, harga tiket berapapun akan dibeli ”.  
Indro benar,  euforia publik terhadap kiprah timnas Indonesia memang sedang tinggi-tingginya. Kondisi  itu tidak lepas dari prestasi Indonesia di Piala Asia U-23 yang mempu menembus semifinal. Juga karena kualitas permainan Indonesia di bawah asuhan pelatih Shin Tae Yong dinilai meningkat dan enak ditonton.

Baca Juga : ITB Vinus Bogor Bangun Kolaborasi Pendidikan dan Dunia Kerja Melalui Program Magang di Perusahaan


Seharusnya PSSI tidak melakukan demikian timnas itu milik Masyarakat Indonesia. "Masa dengan dalih PSSI butuh dana yang besar untuk timnas kemudian menaikkan harga tiket. Kan ada cara lain misalnya dengan menggaet banyak sponsor dll. Ketum PSSI itu Menteri BUMN sangat mudah untuk mencari sponsor. Perusahaan BUMN kan banyak bisa membantu pendanaan timnas."Saya rasa kalau demi timnas pemerintah juga akan bantu ," tandas Indro.


Indro menyadari bahwa kebutuhan timnas memang banyak. Tapi berpikirlah profesional. 
Perjalanan Indonesia memang masih panjang. Adakah jaminan bahwa ia akan terus menang di babak kualifikasi  dan menjadi salah satu wakil Asia di Piala Dunia 2026? 


"Saya bukan orang yang bisa menjawab itu. Tapi pertandingan di Piala Dunia  adalah impian setiap pelatih. Dan kita tahu, Shin Tae Yong adalah nama besar dan terkenal di dunia sepak bola," pungkasnya.