PARIS, CEKLISSATU - Lifter Tim Indonesia Nurul Akmal finish di urutan ke-12 kelas +81kg putri angkat besi Olimpiade 2024 yang digelar di South Arena 6, Paris, Prancis. 

Amel, sapaan Nurul Akmal berhasil mengangkat beban 105kg di angkatan snatch pertamanya. Sayang, lifter asal Aceh itu gagal di dua angkatan snatch berikutnya dengan beban 110kg. 

Di angkatan pertama clean and jerk, Amel yang memasang beban 140kg berhasil dengan mulus. Di angkatan kedua, ia berhasil menambah bebannya menjadi 145kg namun terlalu cepat menurunkan bebannya sehingga dianggap gagal, kemudian kembali gagal di angkatan ketiga dengan beban 151kg. 

"Beda banget antara Tokyo dengan Paris. Di sini banyak penonton dan semuanya suportif siapapun yang main didukung sama mereka. Hari ini Amel sudah berusaha semaksimal mungkin, mainnya enjoy," kata Amel. 

"Terima kasih semua yang sudah mendukung Amel. Banyak pelajaran yang bisa diambil, Amel ketemu lawan-lawan kelas dunia. Ke depan Amel harus lebih semangat dan lebih baik lagi," imbuhnya

Buat Amel, ini kali kedua penampilannya di Olimpiade. Pada debutnya di Tokyo 2020, lifter 31 tahun ini mengangkat beban snatch 115 kg dan clean and jerk 141kg untuk total angkatan 256kg dan finis di urutan kelima kelas +87kg. 

Selain itu, ini juga pertama kali Amel tampil di atas panggung dengan menggunakan hijab. Ia merasa bangga bisa merepresentasikan diri sebagai seorang muslim yang berasal dari Aceh yang mengutamakan syariat islam. 

"Ini pertama kali di atas panggung pakai hijab. Bangga banget Amel bisa pakai hijab di sini, karena Amel orang Aceh, jadi mau menujukkan itu semua orang. Amel mau kasih tau kalau wanita berhijab itu lebih dihargai. Bahwa wanita muslim berhijab itu juga bisa tampil dan berprestasi di Olimpiade," jelasnya. 

Medali emas kelas +81kg direbut lifter asal China Li Wen Wen dengan total angkatan 309kg. Sedangkan medali perak diraih Park Hyejeong asal Korea Selatan lewat 299kg dan perunggu dimenangkan Emily Campbell dari Inggris dengan angkatan total 288kg.